Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tekan Angka Penyakit Jantung, Kemenkes Luncurkan PET Scan dan Layanan Canggih Miliaran Rupiah di RSUP Surabaya

        Tekan Angka Penyakit Jantung, Kemenkes Luncurkan PET Scan dan Layanan Canggih Miliaran Rupiah di RSUP Surabaya Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, bahwa penyakit jantung yang mengakibatkan kematian di Indonesia meraih posisi kedua terbesar. Untuk menekan angka panyakit jantung pemerintah telah menyediakan fasilitas peralatan canggih mulai dari PET Scan, radioterapi, hingga bedah jantung minimal invasif (MICS) dan perbaikan katup mitral di seluruh Indonesia. Untuk itu, fasilitas layanan unggulan ini harus tersedia secara merata di 514 kabupaten/kota.

        “Kalau bisa setiap kabupaten/kota memiliki layanan seperti ini. Hari ini kita mulai dengan meluncurkan fasilitas PET Scan, radioterapi, dan bedah jantung di Surabaya,” tegas Budi saat peluncuran layanan terbaru di RSUP Kemenkes Surabaya kemarin sore.

        Menurut Budi, banyak penyakit jantung yang berawal dari gangguan kesehatan sejak kecil, misalnya infeksi yang tidak tertangani sehingga merusak katup jantung. Kerusakan itu dapat diperbaiki melalui operasi penggantian maupun perbaikan katup.

        Baca Juga: Gandeng Kemenkes, Kalbe Dorong Pengembangan Ekosistem Terapi Stem Cell

        “Banyak kasus yang sebenarnya bisa ditangani lebih cepat tanpa harus dirujuk jauh. Dengan adanya layanan lengkap di Surabaya ini, pasien bisa mendapatkan penanganan lebih cepat dan efisien,” katanya.

        Disinggung saol biaya pembelian alat PET Scan ? secara tegas Budi mengatakan, bahwa untuk mendatangkan alat canggih itu menelan anggran per unit mencapai milyaran rupiah. Selain itu kata dia, peluncuran PET Scan merupakan langkah strategis memperluas akses deteksi dini penyakit kronis.

        “Untuk 1 unit saja anggarannya alat ini mencapai Rp 10 milyar lebih dan kami berharap RSUP Kemenkes Surabaya layanan ini dapat segera dibuka untuk peserta BPJS juga,” ujar Budi

        Sementara itu,PLH Direktur Utama RSUP Kemenkes Surabaya, Dr. Martha Siahaan, SH, MARS, MHKes, mengatakan, pengembangan layanan unggulan di rumah sakit tersebut merupakan bagian dari program pemerintah untuk memperluas akses pelayanan kesehatan berkualitas di seluruh Indonesia.

        “Ini adalah upaya pemerintah memastikan masyarakat di seluruh tanah air dapat memperoleh layanan canggih seperti PET Scan, radioterapi, dan penanganan kasus kompleks seperti operasi jantung. Kita tahu antrean operasi jantung sangat panjang, dan sebagian masyarakat bahkan memilih berobat ke luar negeri. Dengan hadirnya fasilitas ini, kita berharap antrean bisa terurai dan masyarakat tidak perlu lagi ke luar negeri untuk tindakan yang sebenarnya dapat dilakukan di dalam negeri,” kata Martha

        Martha menuturkan, pembangunan fasilitas serupa tidak hanya berlangsung di Surabaya, tetapi juga di Makassar, Papua, hingga Ibu Kota Nusantara (IKN).

        Baca Juga: Wamenkes Prof Dante: AI Maju Pesat, Komunikasi Kesehatan Harus Ikut Bertransformasi

        “Rumah sakit besar dengan layanan lengkap seperti ini dibangun agar masyarakat bisa lebih mudah mengakses pelayanan kesehatan bermutu tinggi,” tuturnya

        Lebih lanjut Martha menjelaskan, bahwa RSUP Kemenkes Surabaya kini menjadi satu-satunya rumah sakit di Jawa Timur dengan layanan radioterapi berteknologi lengkap, mulai dari simulator, cobalt, hingga brachytherapy. Fasilitas cath lab, kemoterapi, dan hemodialisis juga telah tersedia.

        Untuk layanan kedokteran nuklir dan PET Scan, pihak rumah sakit masih menunggu finalisasi kerja sama pembiayaan dengan BPJS Kesehatan.

        “Pelayanan sebenarnya sudah siap, tinggal proses administrasi BPJS yang berjalan bertahap. Yang penting, rumah sakit sudah melayani pasien BPJS di berbagai layanan lain,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: