Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Daya Saing UMKM Lawan Produk Impor Jadi tantangan Utama, Pendampingan Jadi Kunci

        Daya Saing UMKM Lawan Produk Impor Jadi tantangan Utama, Pendampingan Jadi Kunci Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Upaya memperkuat daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tengah kompetisi digital menjadi fokus pemerintah setelah jumlah pelaku yang terhubung ke platform e-commerce mencapai 26 juta unit dari total lebih dari 57 juta UMKM nasional.

        Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana, menilai tantangan utama bukan lagi proses onboarding, melainkan kemampuan pelaku UMKM bertahan dan mengembangkan usaha di pasar digital yang semakin kompetitif.

        Temmy menjelaskan bahwa pendampingan menjadi faktor kunci, terutama setelah ekosistem produk lokal harus bersaing dengan barang impor yang kerap menawarkan harga lebih murah dan kualitas lebih stabil.

        “Tantangannya ke depan adalah bukan lagi boarding, tapi juga bagaimana bisa bertahan dan mengembangkan usahanya di platform digital,” ujar Temmy dalam dalam acara Kick Off Kampus UMKM Shopee Kelas Online di Jakarta, Selasa (18/11/2025).

        Ia menambahkan pemerintah mengapresiasi konsistensi Shopee dalam menyediakan pelatihan dan pendampingan, baik secara luring maupun melalui kelas daring yang baru diluncurkan.

        Menurut Temmy, program pelatihan tersebut telah diakses di 514 kabupaten dan meluluskan sekitar 28 ribu peserta. Namun ia menegaskan perlunya pengukuran dampak ekonomi dari program tersebut.

        “Sekarang pertanyaan saya ke depan adalah, alumni ini sudah diukur belum tingkat keberhasilannya? Before and after mengikuti pelatihan, apakah ada perkembangan terhadap usaha, ada signifikansinya terhadap perbaikan bisnisnya?” tanya Temmy.

        Ia menyoroti kondisi ekonomi yang menuntut UMKM meningkatkan efisiensi biaya dan kualitas produk agar mampu bersaing dengan produk luar negeri, baik di pasar daring maupun luring. Persaingan yang semakin ketat disebut menambah urgensi untuk memastikan program pelatihan benar-benar membantu peningkatan kapasitas usaha.

        Pemerintah, menurut Temmy, akan terus mendorong terciptanya produk UMKM yang berkualitas dan kompetitif, didukung regulasi yang lebih sesuai. Dengan perluasan kelas daring yang dapat menjangkau lebih banyak pelaku, ia berharap peningkatan kemampuan teknis dan bisnis UMKM dapat terakselerasi dan memberikan dampak langsung pada ketahanan usaha di ekosistem digital.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ida Umy Rasyidah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: