Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BPBL Hadir di Fakfak, 100 Rumah Tangga Prasejahtera Tersambung Listrik

        BPBL Hadir di Fakfak, 100 Rumah Tangga Prasejahtera Tersambung Listrik Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebanyak 100 keluarga prasejahtera di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, kini menikmati listrik gratis melalui Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang disalurkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN (Persero). 

        Program ini menjadi kelanjutan strategi nasional "Merdeka dari Kegelapan" untuk membuka akses listrik bagi masyarakat, terutama di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

        Kamal Retraubun (52), salah satu penerima manfaat BPBL, mengaku senang karena rumahnya kini memiliki aliran listrik sendiri. "Alhamdulillah, bersyukur karena ada yang bisa bantu kami untuk punya meteran sendiri. Kami sangat senang. 

        Sebelumnya saya pakai listrik dari rumah mertua. Kalau token habis, semua mengumpulkan uang untuk beli token listrik. Sekarang karena sudah ada listrik, bisa kami pakai kerja, anak-anak belajar, dan lancar semua aktivitas,” ujarnya.

        Baca Juga: Hadir di COP30, PLN Perkuat Posisi Indonesia di Pasar Karbon Global lewat Investasi Transisi Energi

        Hal serupa diungkapkan Arobi Namudat (66) warga Desa Fakfak Selatan. Ia menyebut listrik di rumahnya kini bukan lagi impian. "Sekarang bisa kasih nyala lampu. Terima kasih banyak, Bapak Presiden, Bapak Menteri, dan PLN yang sudah bantu saya," kata Arobi.

        Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menekankan komitmen pemerintah menghadirkan listrik bagi seluruh masyarakat, termasuk keluarga prasejahtera yang belum teraliri listrik. 

        "Ada saudara-saudara kita yang memang sudah ada jaringan listrik tapi tidak bisa pasang sambung ke rumah karena tidak mampu. Pemerintah hadir mengatasi itu. Saya tidak mau lagi apa yang pernah kita rasakan, saya rasakan dulu sekolah tidak ada listrik itu terjadi pada generasi mendatang,” ujar Bahlil.

        Hingga September 2025, secara nasional 135.482 keluarga prasejahtera telah ditetapkan sebagai calon penerima BPBL dari rencana 215.000 rumah tangga tahun ini. Khusus di Papua Barat, 4.550 rumah tangga kurang mampu ditargetkan menerima bantuan. 

        Baca Juga: Lewat Program BPBL Listrik Gratis, Kementerian ESDM dan PLN Terangi 100 Keluarga Prasejahtera di Fakfak Papua Barat

        Rasio elektrifikasi di Indonesia mencapai 99%, sedangkan di Papua Barat baru 89%. "Di Fakfak ini termasuk ada hampir sekitar 500 rumah yang akan kita pasang (penyambungan listrik) gratis, tidak pakai bayar. Target kami, tahun 2027, seluruh kampung di Fakfak harus terang," tegas Bahlil.

        Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan dukungan penuh PLN terhadap program BPBL. "Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, kami siap all out menyukseskan Program BPBL. 

        Bagi kami, listrik merupakan fondasi untuk mempercepat pemerataan pembangunan, menggerakkan roda perekonomian, menciptakan lapangan kerja, serta membantu mengentaskan kemiskinan. PLN akan memastikan seluruh warga, tanpa terkecuali, dapat menikmati listrik," jelas Darmawan.

        Selain menyalurkan BPBL, PLN meresmikan Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Fakfak yang sebelumnya berstatus Unit Layanan Pelanggan (ULP). Peresmian ini bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-125 Kabupaten Fakfak dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan kelistrikan bagi masyarakat. 

        Baca Juga: Wujudkan Ekonomi Sirkular, Petrokimia Gresik dan PLN Hadirkan Inisiatif Go Green di ICCES 2025

        "Hadirnya UP3 Fakfak adalah langkah kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan kelistrikan kepada pelanggan di wilayah Fakfak yang kini semakin bertumbuh," pungkas Darmawan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Djati Waluyo

        Bagikan Artikel: