Kredit Perbankan Melambat Hanya 7,36% pada Oktober 2025, Bos BI Beberkan Alasannya
Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
bank Indonesia (BI) melaporkan pertumbuhan kredit perbankan kembali melambat pada Oktober 2025. Kredit hanya tumbuh 7,36% secara tahunan (year on year/yoy), turun dari 7,70% (yoy) pada September 2025.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan bahwa bahwa perlambatan kredit terutama dipengaruhi oleh lemahnya permintaan pembiayaan
“Permintaan kredit yang belum kuat dipengaruhi oleh sikap pelaku usaha yang masih menahan ekspansi (wait and see), optimalisasi pembiayaan internal oleh korporasi, dan suku bunga kredit yang masih relatif tinggi,” kata Perry dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Rabu (20/11/2025).
Sementara itu, Perry mengatakan bahwa fasilitas pinjaman yang belum dicairkan (undisbursed loan) juga masih besar. Pada Oktober 2025, angkanya mencapai Rp2.450,7 triliun atau 22,97% dari total plafon kredit yang tersedia.
Baca Juga: Tok! BI Tahan BI Rate di Level 4,75% di November 2025
Sementara dari sisi penawaran, kapasitas pembiayaan bank memadai ditopang oleh rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang meningkat menjadi sebesar 29,47% dan DPK yang tumbuh sebesar 11,48% (yoy) pada Oktober 2025.
“Didorong ekspansi keuangan Pemerintah termasuk penempatan dana Pemerintah pada beberapa bank besar, serta kebijakan pelonggaran likuiditas dan insentif kebijakan makroprudensial Bank Indonesia,” tambahnya.
Peryy mengatakan, minat penyaluran kredit perbankan pada umumnya juga cukup baik, tecermin pada persyaratan pemberian kredit (lending requirement) yang semakin longgar.
Baca Juga: BI Catat Uang Primer Tembus Rp2.117,6 triliun, Naik 14,4% di Oktober 2025
Namun demikian, lending requirement segmen kredit konsumsi dan UMKM masih meningkat seiring dengan sikap kehati-hatian bank sejalan dengan tingginya risiko kredit pada kedua segmen tersebut.
“Kondisi ini memengaruhi pertumbuhan kredit UMKM Oktober 2025 yang turun menjadi sebesar -0,11% (yoy),” terangnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan kredit 2025 berada pada batas bawah kisaran 8-11% dan akan meningkat pada 2026.
“Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan KSSK untuk mendorong pertumbuhan kredit/pembiayaan perbankan serta memperbaiki struktur suku bunga,” tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: