SiteMinder: Turis RI Rela Bayar Lebih untuk Kamar Premium saat Traveling
Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
Wisatawan Indonesia diproyeksikan meningkatkan pengeluaran untuk kamar hotel berkelas pada 2026, dengan preferensi yang semakin bergeser ke tipe superior hingga suite.
Temuan ini disampaikan dalam peluncuran SiteMinder’s Changing Traveller Report 2026 di Jakarta oleh Fifin Prapmasari, Regional Sales Manager Indonesia, sebagai catatan penting bagi pelaku bisnis hospitality dalam merancang strategi penawaran kamar.
Data SiteMinder menunjukkan 74% wisatawan Indonesia berencana menginap di kamar superior atau lebih tinggi pada 2026, naik dari 67% tahun sebelumnya. Angka ini berada di atas tren global yang mencapai 58%. Pergeseran tersebut terjadi karena konsumen menilai kualitas sebagai prioritas utama dan tidak keberatan mengeluarkan biaya lebih besar untuk fasilitas yang lebih baik.
Fifin menjelaskan bahwa preferensi pemesanan mulai bergeser dari kamar standar ke kamar yang lebih premium.
Baca Juga: RI Dorong Keberagaman Pariwisata Berkelanjutan Sesuai UN Tourism
“Indonesia, yang tipe kamar deluxe kalau dilihat cukup tinggi dibandingkan dengan data global. Di Indonesia sendiri, tipe-tipe customer-nya mereka ternyata sudah mulai tertarik untuk membeli tipe kamar yang lebih mahal, lebih eksklusif,” ujarnya dikutip Kamis (20/11/2025).
Data pemilihan kamar 2026 menunjukkan perbedaan signifikan antara pasar global dan Indonesia. Pemesanan kamar standar tercatat 26% di Indonesia, jauh lebih rendah dibandingkan global yang mencapai 42%. Sebaliknya, peminat kamar deluxe mencapai 21% di Indonesia, lebih tinggi dari global di level 15%. Tren serupa terlihat pada kamar eksekutif dan suite, masing-masing 11% dan 9%, jauh di atas angka global 4% dan 2%.
Baca Juga: Malaysia dan Singapura Pasar Utama Pariwisata Indonesia
Menurut Fifin, 42% wisatawan Indonesia kini bersedia mengeluarkan biaya tambahan untuk kualitas kamar. “Mereka punya daya beli yang cukup bagus, spending-nya juga cukup bagus. Tidak keberatan untuk mengeluarkan lebih, yang penting mendapatkan kualitas,” jelas lagi.
Temuan ini mempertegas perlunya hotel menyesuaikan strategi kategori kamar, penawaran fasilitas, dan pengalaman tamu untuk menangkap peluang kenaikan permintaan segmen premium. Dengan preferensi yang kian mengarah pada kenyamanan, eksklusivitas, dan kualitas, pelaku industri diproyeksikan menghadapi kompetisi lebih ketat dalam menyediakan layanan hotel berkelas pada 2026.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: