AI Journey 2025 Soroti Pentingnya Solusi Berbasis AI dan Kolaborasi Global
Kredit Foto: Istimewa
Konferensi AI Journey 2025 kembali mempertemukan para pemimpin teknologi, peneliti, dan pelaku industri dari berbagai negara untuk membahas perkembangan terbaru kecerdasan buatan (AI) serta dampaknya bagi masyarakat global. Diskusi pleno utama bertajuk “Future with AI” diikuti oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai pembicara dan dimoderatori oleh CEO dan Ketua Dewan Eksekutif Sberbank, Herman Gref.
Dalam diskusi pleno tersebut Presiden Putin menekankan bahwa AI telah membuat inovasi besar dalam beberapa tahun terakhir dengan kemampuan mengambil keputusan secara otonom. Teknologi ini kini menjadi elemen strategis, dan negara-negara terkemuka berlomba untuk memiliki model-model AI fundamental. Pengembangan AI disebut sebagai salah satu upaya teknologi terbesar dalam sejarah, sebuah perkembangan yang relevan pula bagi banyak negara, termasuk Indonesia, yang tengah mempercepat pemanfaatan AI di berbagai sektor.
"Infrastruktur untuk pengembangan model AI, termasuk pusat pemrosesan data dan komponen elektronik, harus diperkuat. Penerapannya berbagai sektor perlu didukung oleh regulasi dan standar etika yang memadai. Hal ini menjadi faktor penting untuk memastikan kedaulatan, nilai, dan teknologi suatu negara," ujarnya yang dikutip di Jakarta, Jumat (21/11/2025).
Baca Juga: AI Mulai Memasuki Bisnis Hotel, Apa Dampaknya Bagi Pekerja?
Presiden Putin juga menekankan pentingnya kolaborasi internasional melalui kerja sama bilateral maupun kemitraan organisasi antarpemerintah, untuk mendorong kolaborasi lintas-batas dalam pengembangan AI.
Lebih lanjut Presiden Putin turut mengapresiasi Sberbank dan AI Alliance atas upayanya dalam mendorong nilai-nilai kemajuan dan menyatukan pemerintah, dunia usaha, dan akademisi dalam pengembangan teknologi.
Sementara itu, CEO Sberbank Herman Gref menyampaikan bahwa AI sudah memengaruhi dan akan semakin membentuk seluruh aspek kehidupan, baik kesehatan, sains, pendidikan, ekonomi, dan industri. Gref turut menekankan bahwa salah satu tantangan terbesar saat ini adalah membantu masyarakat beradaptasi dengan perubahan cepat yang dihadirkan teknologi tersebut.
Diskusi pleno tersebut juga menghadirkan para ahli dari Rusia dan berbagai negara untuk membahas beragam transformasi spesifik yang didorong oleh perkembangan AI. Seperti Evgeny Burnaev, profesor fisika dan matematika, serta Kepala AI Center Skoltech; Dr. Ajith Abraham, Rektor Sai University, Chennai, India; dan Chen Qiufan, penulis fiksi ilmiah “AI-2041: Ten Visions for Our Future” dan Presiden Kehormatan Asosiasi Penulis Fiksi Ilmiah Tiongkok.
Lebih lanjut, Herman Gref menyampaikan bahwa Rusia termasuk di antara tujuh negara di dunia yang memiliki rangkaian lengkap teknologi AI paling maju. Perhatian pribadi dari Presiden Rusia dan pemerintah membantu menjaga momentum pengembangan teknologi, sekaligus meningkatkan minat di kalangan mahasiswa, peneliti, pengusaha. Hal ini menjadi pembelajaran bagi Indonesia dalam memajukan tata kelola dan penerapan teknologi AI.
Baca Juga: Dunia Kerja Mulai Fase Baru dengan Kehadiran Teknologi AI, Begini Respons Apindo
“Kita sedang memasuki era baru dalam eksistensi manusia dengan sangat cepat. Revolusi Industri berlangsung selama 200 tahun, sementara revolusi ini akan berlangsung 10 kali lebih cepat. Tanggung jawab kita adalah membantu masyarakat bertransisi dengan mulus tanpa guncangan dan tekanan. Kami akan melakukan segala hal untuk memastikan perkembangan teknologi dan daya saing negara kita. Saya berterima kasih kepada semua anggota International AI Alliance atas kesediaannya bekerja sama dalam mengembangkan teknologi kunci abad ini,” tutup CEO dan Ketua Dewan Eksekutif Sberbank, Herman Gref.
Tahun ini AI Journey turut menandai pertumbuhan International AI Alliance. Sebelumnya aliasi ini beranggotakan 17 asosiasi dan institusi nasional dari 14 negara, kini 11 asosiasi dan institusi pengembangan AI dari Brasil, Chile, Kongo, Mesir, India, Kenya, Oman, Afrika Selatan, Tanzania, Turki, dan Vietnam bergabung, Penambahan anggota dari menegaskan meningkatnya kesadaran global bahwa kolaborasi lintas negara diperlukan untuk memastikan perkembangan AI yang aman, etis, dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: