Sentimen Pasar Kripto Pesimistis, Harga Bitcoin Kesulitan Tembus US$86.000
Kredit Foto: Kliring Berjangka Indonesia
Harga bitcoin berupaya menguat pada Minggu (23/11). Namun ia masih kesulitan untuk pulih secara signifikan seiring anjloknya sentimen pasar ke level pesimisme ekstrem.
Dilansir dari Coinmarketcap, harga bitcoin sempat menyentuh level US$86.000. Namun ia kembali terkoreksi secara perlahan karena pasar masih diliputi ketidakpastian dan tekanan sentimen negatif.
Baca Juga: Bitcoin Ambruk, Indodax: Fundamental Kripto Masih Solid
Laporan 10x Research menyebutkan bahwa harga bitcoin berpotensi membentuk tactical low atau titik terendah sementara, yang biasanya diikuti oleh pergerakan rebound jangka pendek.
Indeks Greed & Fear yang mengukur sentimen pasar, dilaporkan anjlok ke sekitar level 10. Angka tersebut menunjukkan kondisi ketakutan ekstrem dari pasar kripto.
Selain itu, rata-rata pergerakan sederhana (SMA) dua puluh satu hari dari indeks tersebut juga telah turun ke 10%. Secara historis, ;eve; tersebut kerap menandai fase terbentuknya dasar harga sementara.
Pendiri 10x Research, Markus Thielen mengatakan bahwa indikator sentimen internal perusahaannya kini berada di dekat level terendah. Menurutnya, rata-rata pergerakan lambat dari indeks tersebut telah memasuki zona 10%. Ia biasanya menjadi sinyal terbentuknya tactical low.
Namun, Thielen menegaskan bahwa puncak pesimisme tidak selalu menandakan akhir tren penurunan secara langsung. Harga masih berpeluang melemah lebih lanjut, namun laju penurunannya diperkirakan melambat.
Ia mencontohkan pergerakan di Maret 2025. Saat itu, indikator mencapai titik terendah sebelum bitcoin masih melanjutkan penurunan hingga April. Namun, setelah sentimen menyentuh dasar tersebut, Bitcoin mampu mencatat rebound sekitar 10%.
Baca Juga: El Salvador Tambah Bitcoin, Total Kepemilikan Hampir 7.500 BTC
Thielen, dengan kondisi sentimen yang kembali mendekati titik terendah, menilai peluang terjadinya rebound jangka pendek kembali terbuka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: