Kredit Foto: Istimewa
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, mendorong pemenuhan hak anak, dimulai dari hak dasar termasuk hak atas rasa aman, kasih sayang, dan lingkungan belajar yang mendukung.
Oleh karena itu, Kementerian PPPA berkolaborasi bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar gerakan #RukunSamaTeman.
Baca Juga: Harus Jadi Katalis Transformasi Ekonomi, Ini Hasil Evaluasi 4 Kredit Program Pemerintah
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat pemenuhan hak anak dan memastikan sekolah menjadi ruang yang aman, nyaman, gembira dan bebas kekerasan dan merupakan upaya bersama membangun budaya positif yang berakar pada rasa saling menghargai dan kepedulian antar teman.
“Anak-anak kita berhak atas keamanan fisik dan psikologis. Anak terlantar bukan hanya yang tidak memiliki rumah, tetapi anak yang tidak terpenuhi hak-haknya. Ini yang harus kita cegah,” ujar Menteri PPPA, dikutip dari siaran pers Kemen PPPA, Selasa (25/11).
Menteri PPPA menegaskan bahwa sekolah memegang peranan penting membangun kepercayaan diri anak “Percaya diri dimulai dari mengenali potensi diri. Ketika anak merasa berharga, ia akan lebih siap berinteraksi, belajar, dan berkembang.” ungkap Menteri PPPA
Dalam dialog bersama murid, Menteri PPPA menyampaikan pentingnya empati dan sikap saling peduli. “Kalau ada teman sedih, dekati dan dengarkan. Jangan mengejek atau menjauhi. Sekolah yang nyaman lahir dari hal-hal sederhana seperti saling menghargai dan saling menjaga,” ujar Menteri PPPA
Menteri PPPA Juga kembali mendorong murid menerapkan prinsip Speak Up, Reach Out, and Stand Upsebagai wujud keberanian mencegah perundungan “Kalau melihat tindakan yang tidak aman, bicara. Jika ada teman butuh dukungan, rangkul. Dan kalau terjadi kekerasan, jangan diam.” Tambah Menteri PPPA.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan pentingnya hubungan sosial yang sehat sebagai fondasi keberhasilan belajar. “Masa depan Indonesia Emas 2045 ada pada anak-anak yang hari ini berada di sekolah dasar dan menengah. Semakin banyak kawan, semakin aman dan nyaman. Jika sekolah aman, mereka dapat belajar dengan tenang dan berprestasi sesuai bakat dan minatnya,” ujar Mendikdasmen
Mendikdasmen menegaskan bahwa gerakan ini memperkuat pembentukan karakter murid melalui budaya positif dan interaksi sosial yang sehat.
Kemen PPPA juga menekankan bahwa pencegahan kekerasan membutuhkan sinergi empat pusat Pendidikan yaitu keluarga, sekolah, masyarakat, dan media. Media dianggap memiliki peran penting dalam memperluas jangkauan pesan positif dan membangun kesadaran publik mengenai pentingnya sekolah yang aman dan ramah anak.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifa Sjaifudian memperkuat pesan tersebut dengan menyampaikan “Keberagaman bukan ancaman, tetapi kekuatan yang menjadikan lingkungan belajar lebih kaya dan manusiawi. Perbedaan harus dihargai agar sekolah benar-benar aman.” Ujar Ketua Komisi X DPR RI.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Kurniasih Mufidayati, menekankan “Persahabatan yang dilandasi kasih sayang adalah benteng pertama pencegahan kekerasan. Jika anak-anak saling menyayangi, mereka otomatis akan saling melindungi.”ungkap Wakil Ketua Komisi X DPR RI
Kemen PPPA menegaskan gerakan nasional seperti #RukunSamaTeman merupakan langkah strategis memastikan setiap anak Indonesia tumbuh aman, bahagia, percaya diri, dan mampu mencapai potensi terbaiknya. Lingkungan yang rukun dimulai dari satu langkah sederhana dengan saling menghargai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya