Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Pertamina Hulu Energy (PHE) memproyeksikan peningkatan lifting minyak dan gas menjelang penutupan tahun 2025. Tambahan produksi tersebut akan dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri.
Corporate Secretary Pertamina Hulu Energy, Hermansyah Y. Nasroen, mengatakan bahwa pada November dan Desember 2025 perseroan memproyeksikan tambahan lifting mencapai 25,5 juta barel.
“Pada November dan Desember 2025, kita diproyeksikan memiliki lifting dengan total kurang lebih 25,5 juta barel. Ini tentunya untuk pemenuhan kebutuhan domestik, dengan 13 kargo serta penyaluran melalui pipa dan trucking sebanyak kurang lebih 104 penyaluran,” ujar Hermansyah.
Baca Juga: Komisaris Utama PHE Penuhi Kewajiban LHKPN, Harta Kekayaan Rp3,08 Triliun
Hingga Oktober 2025, kinerja produksi Subholding Upstream Pertamina masih menunjukkan tren stabil. Hermansyah mencatat produksi minyak mencapai 556.000 barel per hari, sementara produksi gas berada di level 2,792 juta kaki kubik per hari.
Hermansyah menegaskan bahwa kesiapan suplai migas menjadi bagian dari kesiapan memenuhi kebutuhan energi pada masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.
“Subholding Upstream Pertamina memastikan kesiapan pemenuhan ketersediaan minyak mentah atau kondensat. Saat ini terdapat 22 titik serah via kapal dan 14 titik serah via pipa serta trucking,” tandasnya.
Sebagai informasi tambahan, PHE mengelola operasi di lima wilayah kerja domestik dan internasional:
-
Regional 1: Sumatra
-
Regional 2: Jawa bagian Barat
-
Regional 3: Kalimantan
-
Regional 4: Sulawesi, Papua, dan Maluku
-
Regional 5: Operasi internasional, saat ini sebagai operator di Aljazair dan memiliki aset di Malaysia
“Selain itu, PHE juga memiliki tiga anak usaha lainnya, yaitu PT Badak, PDSI yang mengelola seluruh rig atau drilling, serta Elnusa,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait: