Kredit Foto: Kementerian Pariwisata
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, menutup rangkaian acara "Wonderful Indonesia Wellness 2025" di Asram Edupark, Sleman, Yogyakarta, Minggu (30/11/2025).
Signature event Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tersebut berlangsung sepanjang November 2025 di Surakarta, Jawa Tengah, serta Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca Juga: Ekonomi RI Tumbuh 35 Persen dalam 7 Tahun di Tengah Ketidakpastian Global
Kegiatan ini mampu menggeliatkan ekonomi masyarakat sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat wellness berbasis budaya.
Menpar menyampaikan apresiasi kepada Keraton Kasunanan Hadiningrat Surakarta dan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY atas kolaborasi yang menghadirkan event ini dengan sukses.
“Terima kasih yang tulus saya sampaikan kepada semua pihak yang telah mencetak keberhasilan Wonderful Indonesia Wellness,” kata Menteri Widiyanti, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Senin (1/12).
“Wonderful Indonesia Wellness 2025” merepresentasikan dua program unggulan Kementerian Pariwisata, yakni “Pariwisata Naik Kelas” yang menekankan peningkatan kualitas pengalaman wisata termasuk pengembangan wellness tourism, serta “Event by Indonesia” yang mengangkat kekuatan budaya nasional melalui penyelenggaraan acara berkelas dunia.
Sepanjang November, program-program wellness berskala internasional yang mengangkat hasil karya, kreativitas, dan khazanah budaya Nusantara berhasil menarik perhatian dan antusiasme masyarakat serta wisatawan di kedua destinasi tersebut.
Acara ini menjadi payung besar bagi dua festival utama, yakni Royal Surakarta Wellness Festival yang digelar Keraton Surakarta, serta Jogja Cultural Wellness Festival yang diselenggarakan BPPD DIY.
Royal Surakarta Wellness Festival memikat pengunjung melalui Javanese Wisdom Immersion, Gending for Therapy, Royal Dance Symphony, A Holy Journey, dan Javanese Secret Recipe.
Sementara itu, Jogja Cultural Wellness Festival menghadirkan sesi Healthy Food and Herbals, Eco-Friendly Living, Spiritual Wellness and Energy Healing, Natural Beauty, Family and Inner Child, serta Harmony in Wellness.
Kedua festival tersebut memadukan esensi tradisi Jawa dengan semangat wellness, mencerminkan kekayaan budaya Indonesia yang autentik dan bernilai holistik.
Berkat penyelenggaraan Wonderful Indonesia Wellness di Solo dan Yogyakarta, pergerakan wisatawan meningkat signifikan dengan lebih dari 3.700 pengunjung. Aktivitas ini memberikan efek berganda terhadap perekonomian daerah, mulai dari meningkatnya konsumsi pada sektor transportasi, akomodasi, kuliner, hingga cinderamata dan produk lokal.
Event ini juga mendorong tumbuhnya lapangan kerja bagi 750 pekerja wellness, 140 pekerja seni, dan 900 pekerja event organizer, serta memberdayakan sekitar 100 UMKM lokal.
Menurut Menteri Pariwisata Widiyanti, capaian tersebut menjadi momentum bagi Kementerian Pariwisata dalam memetakan destinasi potensial untuk penyelenggaraan “Wonderful Indonesia Wellness” di tahun-tahun mendatang.
“Harapan kami, mulai hari ini, wellness of Indonesia semakin bergema di panggung dunia dan menjadi sumber kekuatan ekonomi sekaligus kebanggaan masyarakat. Sampai bertemu dalam Wonderful Indonesia Wellness berikutnya dengan semangat yang semakin menyala,” katanya.
Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Hukum, Pemerintah, dan Politik, Sukamto, menyatakan bahwa Yogyakarta memiliki potensi besar dalam pengembangan wellness tourism yang tumbuh secara organik dari budaya dan tradisi yang selaras dengan alam.
“Seiring dukungan Kementerian Pariwisata, saya optimis ruang kolaborasi dapat semakin diperluas dan Yogyakarta senantiasa siap menyambut berbagai peluang demi menghadirkan manfaat bagi Indonesia,” tuturnya.
Ketua Jogja Cultural Wellness Festival, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, menegaskan bahwa festival ini membuktikan ketika budaya keberlanjutan dan wellness disatukan, akan lahir ekosistem yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat lokal maupun wisatawan.
“Jogja hari ini semakin mempertegas dirinya sebagai destinasi wellness berbasis budaya. Destinasi tidak hanya menawarkan pengalaman, tetapi menghadirkan meaningful journey,” ucap GKR Bendara.
Dalam kesempatan itu, Kementerian Pariwisata bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta mendapat piagam penghargaan Rekor MURI sebagai pemrakarsa dan penyelenggara Seni Menggambar Daundala Awicarita yang diikuti sebanyak 300 peserta. Kegiatan ini menggabungkan seni lokal, kesehatan mental dan kesadaran lingkungan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya