Kredit Foto: Antara/Arnas Padda
Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2025 mencatat surplus sebesar 2,39 miliar dolar AS, melanjutkan surplus pada September 2025 sebesar 4,34 miliar dolar AS.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso mengatakan bahwa surplus neraca perdagangan positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.
“Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan,” kata Denny dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa (2/12/2025).
Baca Juga: BI Ungkap Inflasi November 2025 Tetap Terjaga
Denny mengungkapkan, surplus neraca perdagangan yang berlanjut terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap baik.
Selain itu, neraca perdagangan nonmigas pada Oktober 2025 mencatat surplus sebesar 4,31 miliar dolar AS, seiring dengan tetap kuatnya ekspor nonmigas sebesar 23,34 miliar dolar AS.
Baca Juga: Punya Fundamental Kuat, BI Pede Ekonomi RI Melesat Tinggi Lewat Tiga Kunci ini
“Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut terutama didukung oleh ekspor berbasis sumber daya alam seperti lemak dan minyak hewani/nabati serta bahan bakar mineral maupun ekspor produk manufaktur seperti mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya dan berbagai produk kimia,” tambahnya.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.
Baca Juga: Peran Positif Devisa Sawit dalam Neraca Perdagangan Indonesia
Baca Juga: Dampak Positif Program Mandatori Biodiesel bagi Perekonomian
“Defisit neraca perdagangan migas tercatat meningkat menjadi sebesar 1,92 miliar dolar AS pada Oktober 2025 sejalan dengan peningkatan impor migas di tengah penurunan ekspor migas,” terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: