Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dolar Melemah, Trump Isyaratkan Kandidat Dovish untuk Ketua The Fed

        Dolar Melemah, Trump Isyaratkan Kandidat Dovish untuk Ketua The Fed Kredit Foto: Antara/Putu Indah Savitri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dolar Amerika Serikat (AS) tertekan pada akhir sesi perdagangan di Selasa (2/12). Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyatakan bahwa ada calon potensial ketua bank sentral selanjutnya saat ia memperkenalkan sosok dari Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett.

        Dilansir dari Reuters, Rabu (3/12), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur nilai greenback terhadap nilai mata uang utama lainnya melemah ke 99,320.

        Baca Juga: Mayoritas Bank Yakin The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga di Desember 2025

        Trump mengatakan bahwa ia akan mengumumkan ketua bank sentral yang baru pada awal tahun depan. Hassett dipandang banyak investor sebagai kandidat dovish, sehingga pencalonannya dinilai dapat memberikan tekanan tambahan bagi dolar dari AS.

        Senior Research Strategist Pepperstone, Michael Brown mengatakan pergerakan ini mencerminkan bagaimana pasar masih sensitif terhadap perkembangan terkait The Fed.

        “Tekanan pada dolar yang terlihat kemarin, di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa dia akan dipilih sebagai ketua bank sentral selanjutnya, kini beralih ke kondisi yang lebih rasional seiring pelaku pasar kembali fokus pada prospek pertumbuhan yang masih solid,” ujarnya.

        “Meski tanpa narasi jelas, dolar tetap menjadi ‘cleanest dirty shirt’ dan kembali mendapat permintaan sehat,” tambahnya.

        Sementara itu, data manufaktur menunjukkan hasil yang lebih lemah dari perkiraan, meningkatkan tekanan pada bank sentral untuk memangkas suku bunga bulan ini.

        Baca Juga: Airlangga Apresiasi Langkah BI Pangkas Suku Bunga 125 Bps

        Investor kini mencerminkan kemungkinan pemangkasan dua puluh lima basis poin pada pertemuan kebijakan moneter bulan ini akan terjadi sebesar 87%.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: