Kredit Foto: Dok. BPMI
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi kebijakan Bank Indonesia (BI) yang sepanjang 2025 telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 125 basis poin hingga mencapai 4,75 persen. Langkah moneter ini dinilai mampu mendorong penyaluran kredit usaha serta belanja masyarakat.
Ia menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga tahun ini berkontribusi signifikan terhadap stabilitas harga. Merujuk pada inflasi Oktober 2025 yang tercatat 2,86 persen secara tahunan dan masih berada dalam rentang target nasional. Capaian ini tidak terlepas dari konsistensi kebijakan suku bunga yang ditempuh BI dan dukungan insentif fiskal pemerintah dalam mengelola ekspektasi inflasi.
“Sepanjang tahun 2025, Bank Indonesia telah memotong 125 basis point, Pak Presiden, sehingga BI rate turun menjadi 4,75 persen, dan ini mendorong kredit usaha dan belanja. Kita beri tepuk tangan untuk BI,” ujar Airlangga pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Jumat (28/11/2025).
Baca Juga: Tok! BI Tahan BI Rate di Level 4,75% di November 2025
Airlangga menjelaskan bahwa sejumlah indikator ekonomi menunjukkan risiko pertumbuhan pada 2026 telah dikelola pada tahun berjalan. Airlangga mengungkapkan bahwa potensi tekanan terhadap perekonomian telah tercermin dalam penyesuaian suku bunga, harga komoditas, dan nilai tukar rupiah. Dengan demikian, ia menyebut prospek tahun depan cenderung berada pada sisi positif.
“Sehingga untuk tahun 2026 yang kita lihat adalah upside risk, Pak Presiden, dengan baseline di 5,4 persen sesuai APBN,” katanya.
Airlangga menilai bahwa ruang pertumbuhan lebih terbuka karena faktor risiko telah mereda, sementara dukungan kebijakan moneter dan fiskal terus berjalan.
Baca Juga: Prabowo Hadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2025
Ia menegaskan bahwa pemerintah optimistis ekonomi 2026 dapat tumbuh lebih baik dibanding tahun ini. Ia menyampaikan bahwa koordinasi kebijakan antara pemerintah dan BI akan tetap dipertahankan untuk memastikan stabilitas makro dan menjaga momentum pemulihan.
“Jadi kita berharap dan optimis tahun depan akan lebih baik dari tahun ini,” ujar Airlangga.
Langkah BI memangkas BI rate dinilai Airlangga menjadi katalis penting untuk memperkuat kepercayaan pelaku usaha. Ia juga menyebut penurunan suku bunga telah meningkatkan kemampuan pembiayaan, khususnya bagi sektor produktif yang menjadi penopang pertumbuhan. Dengan kondisi tersebut, pemerintah melihat pondasi pemulihan ekonomi memasuki 2026 semakin kuat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement