Kredit Foto: Unsplash/Chris Liverani
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan menghentikan sementara perdagangan sejumlah saham pada 3 Desember 2025. Langkah ini diambil menyusul lonjakan harga kumulatif yang dinilai signifikan dalam waktu singkat.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menegaskan, “Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO), dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) pada tanggal 3 Desember 2025."
Sehari sebelumnya, pada perdagangan Selasa (2/12), saham YELO ditutup menguat 4,07% ke level Rp128. Dalam rentang sepekan, kenaikannya mencapai 18,52%, sementara dalam satu bulan terakhir meroket hingga 88,24%.
Baca Juga: IHSG Pagi Ini Dibuka Menguat ke Level 8.655, Saham ESIP Loncat 24%
Tak hanya YELO, BEI juga menjatuhkan suspensi kepada beberapa saham lainnya yang mengalami lonjakan serupa. Saham PT Lima Dua Lima Tiga Tbk. (LUCY) ditutup naik 9,28% ke Rp212, dengan penguatan 44,22% dalam sepekan dan 96,30% secara bulanan. Berikutnya, ada PT Intan Baru Prana Tbk. (IBFN) yang melesat 9,57% ke Rp126, naik 31,25% dalam sepekan dan 157,14% dalam sebulan.
Saham PT Black Diamond Resources Tbk. (COAL) turut dibekukan sementara setelah ditutup naik 7,14% ke Rp120. Dalam kurun satu minggu, saham ini melambung 84,62%, sementara dalam sebulan naik 118,18%. Sementara itu, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) menjadi salah satu yang mencatat lonjakan paling agresif dengan kenaikan 17,12% ke Rp650, menguat 30,52% dalam sepekan dan 96,97% dalam sebulan.
Baca Juga: Asing Net Buy Rp454,01 Miliar, Saham Emiten Prajogo Paling Diserbu
Penghentian sementara perdagangan tersebut diberlakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Tujuannya, memberi waktu yang cukup bagi pelaku pasar untuk mencerna informasi yang tersedia sebelum mengambil keputusan investasi.
“Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," ujar Yulianto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri