Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wamenperin Faisol Riza Tinjau Teknologi Produksi Baja Tenova di Italia

        Wamenperin Faisol Riza Tinjau Teknologi Produksi Baja Tenova di Italia Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Faisol Riza melakukan kunjungan resmi ke fasilitas produksi Tenova S.p.A. di Castellanza, Italia mulai 2 Desember 2025. Kunjungan tersebut didampingi oleh Deputy Head of Mission KBRI Roma, Tika Wihanasari. Rombongan diterima langsung oleh CEO Tenova, Roberto Pancaldi bersama jajaran pimpinan perusahaan.

        Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari undangan PT Tata Metal Lestari (TML) kepada pemerintah Indonesia untuk melihat secara langsung kapasitas teknologi mitra pabrikan mesin baja berlapis (coated steel machinery) yang tengah dikembangkan. Wamenperin Faisol Riza mengapresiasi langkah TML dan Tenova dalam mendorong peningkatan teknologi industri baja nasional.

        Baca Juga: Oriental Sheet Piling (OSP) Resmikan Groundbreaking Pabrik Turap Baja Heavy Gauge Cold-Forming di Tangerang

        “Kementerian Perindustrian mendukung penuh upaya peningkatan teknologi dan efisiensi energi di industri baja. Hal ini sejalan dengan Making Indonesia 4.0 serta Roadmap Jasa Industri 2025–2045 yang baru diluncurkan,” ujarnya, dilansir Jumat (5/12).

        Ia berharap kerja sama strategis antara TML dan Tenova dapat memperkuat kontribusi industri terhadap perekonomian nasional, meningkatkan daya saing Indonesia di kawasan serta mempercepat pencapaian target dekarbonisasi nasional.

        CEO Tenova, Roberto Pancaldi menyampaikan apresiasi atas kunjungan resmi pemerintah Indonesia. Ia menegaskan komitmen Tenova dalam memperkuat kemitraan strategis dengan Tata Metal Lestari untuk pengembangan teknologi baja rendah emisi.

        “Tenova berharap pemerintah Indonesia terus mendukung upaya kolaboratif kami bersama Tata Metal Lestari untuk mendorong terciptanya baja yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya.

        Pancaldi juga menyebut bahwa hubungan Tenova dengan industri baja Indonesia telah berlangsung selama puluhan tahun, termasuk kerja sama jangka panjang dengan Krakatau Steel.

        General Manager Manufacturing PT Tata Metal Lestari, Rendra Fernanda menjelaskan bahwa Tenova merupakan perusahaan teknologi global di bawah Techint Group yang bergerak dalam teknologi baja, hidrometalurgi, pirometalurgi, otomasi industri serta solusi efisiensi energi dan dekarbonisasi. Saat ini TML sedang membangun Continuous Galvanizing Line 2 (CGL 2) di Purwakarta menggunakan teknologi utama dari Tenova.

        Rendra menyebutkan beberapa keunggulan teknologi tersebut, antara lain efisiensi termal tinggi, konsumsi energi lebih rendah, presisi pelapisan melalui otomasi tingkat lanjut, pengurangan emisi melalui sistem pemulihan panas serta dukungan terhadap penguatan kapasitas hilirisasi baja nasional. Produk CGL 2 nantinya terdiri dari baja BJLASM dan BJLAM dengan ketahanan korosi tinggi dan umur pakai lebih panjang.

        Ia menegaskan bahwa investasi TML tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas produksi, tetapi juga peningkatan kualitas baja dan efisiensi emisi. Kolaborasi TML dan Tenova disebut strategis dalam mendukung Roadmap Ekonomi Sirkular Indonesia, Target Net Zero 2060, RPIN serta pencapaian NDC sektor industri.

        Baca Juga: Raih Penghargaan TVONE, Fortress Jadi Pintu Baja Pertama Pemenang Inovasi Membangun Negeri 2025

        Kunjungan Wamenperin ditutup dengan tur fasilitas produksi Tenova, diskusi teknis mengenai hydrogen reduction serta pertemuan bilateral antara pemerintah Indonesia dan Tenova.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: