- Home
- /
- EkBis
- /
- Transportasi
Mobilisasi 39 Armada Udara Dorong Aktivitas Ekonomi Penerbangan Kargo Pascabencana Sumatera
Kredit Foto: Citilink
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) menggerakkan kolaborasi besar antara pemerintah dan operator penerbangan swasta untuk mempercepat distribusi bantuan ke wilayah terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Diketahui bahwa mobilisasi 39 pesawat dan helikopter dari berbagai operator charter, kargo, dan layanan khusus menjadi penopang utama rantai logistik udara sekaligus menggerakkan aktivitas ekonomi sektor penerbangan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, menegaskan bahwa operasi tanggap darurat dilakukan melalui koordinasi intensif dengan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan dan Wilayah VI Padang.
Baca Juga: Kemenhub Pecah Arus Logistik Lewat Pengalihan Jalur Pelabuhan
"Kantor Otoritas Bandara melakukan koordinasi dengan Bandar Udara (Wilayah Kerja) terdampak, setelah itu pendistribusian bantuan dilakukan melalui pesawat udara dari Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BBKFP). Keberadaan BBKFP sekaligus melakukan melakukan evakuasi pegawai dan personel Bandar Udara,” ungkap Lukman, dikutip pada Jumat (5/12/2025).
Tercatat, bantuan logistik yang dikirim mencakup sembako, obat-obatan, perlengkapan kebersihan pribadi, perlengkapan bayi, modem satelit, hingga tenaga medis
Adapun gabungan armada pemerintah dan operator swasta yang ikut berkontribusi dalam pengiriman yang dilakukan secara bertahap antara lain Susi Air, Smart Aviation, Aero Nusantara Cargo, Citilink, Trigana Air Service, Pelita Air, Travira Air, hingga Pegasus Air dan Volta Pasifik. Aktivitas ini menandai lonjakan operasi charter dan kargo yang biasanya berjalan terbatas pada rute-rute perintis.
Sumber bantuan, kata Lukman, berasal dari berbagai unit di lingkungan Ditjen Hubud, termasuk BKP, BTP, UPBU, AirNav, PLN, hingga DWP Perhubungan.
“Sampai saat ini terdapat 39 pesawat udara dan helikopter yang siap beroperasi melayani pendistribusian bantuan dan evakuasi (penyelamatan),” ujarnya.
Ditjen Hubud memastikan koordinasi akan terus dilakukan untuk menjaga kelancaran distribusi barang esensial dan mobilitas personel bandara.
Baca Juga: Kemenhub Dorong Integrasi Data Lintas Lembaga untuk Percepat Zero ODOL 2027
Aktivitas penerbangan intensif ini tidak hanya mempercepat pemulihan akses wilayah, tetapi juga membuka ruang pergerakan ekonomi pada penyedia jasa angkutan udara.
“Semoga bantuan yang kita distribusikan dapat bermanfaat dan meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak bencana, Ditjen Hubud berkomitmen akan terus mendukung dan menyiapkan transportasi udara sehingga penyaluran bantuan dan pergerakan orang dan barang kembali normal,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait: