Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Lembaga survei Populix mencatat terdapat perubahan preferensi pada generasi milenial dan generasi Z (Gen MZ) menjadi faktor yang mempengaruhi strategi ekonomi suatu brand pada tahun 2026.
Berdasarkan laporan Populix Industry Outlook 2026: Winning in a Market that Won’t Wait menunjukan bahwa generasi muda kini menuntut transparansi, keberpihakan, dan aksi nyata dari brand, sehingga perusahaan harus menyesuaikan pendekatan bisnis agar tetap relevan di pasar yang kian kompetitif.
Policy & Society Research Director Populix, Vivi Zabkie, mengatakan konsumen tidak lagi menilai brand hanya dari produk semata.
“Perilaku Gen MZ kini menjadi arah baru dalam strategi brand di Indonesia. Studi Populix menunjukkan bahwa 67% responden mempertimbangkan ulang, bahkan berhenti menggunakan, sebuah brand berdasarkan sikap brand terhadap suatu isu. Konsumen kini mengharapkan aksi nyata, bukan hanya pernyataan,” ujarnya, dikutip pada Selasa (9/12/2025).
Baca Juga: 119,5 Juta Warga Bergerak Jelang Nataru, Ekonomi Akhir Tahun Terangkat?
Populix juga mencatat preferensi Gen MZ juga dipengaruhi budaya pop, komunitas, dan dinamika digital.
Adanya komunitas serta kreator memiliki peran penting dalam membentuk opini publik dan menentukan brand yang dianggap autentik. Kondisi tersebut mendorong perusahaan memperkuat kredibilitas dan komunikasi yang transparan.
CEO infipop dan Inisiator Minutes of Manager, Irfan Prabowo, menyebut selektivitas Gen Z meningkat akibat banyaknya pilihan.
“Gen Z hidup dalam kondisi paradox of choice and information. Mereka terpapar terlalu banyak pilihan sehingga semakin selektif. Banyak brand mengejar atensi lewat kanal besar, padahal yang lebih penting adalah membangun curiosity. Dari curiosity, bangun experience yang menciptakan makna,” katanya.
Baca Juga: Setelah Absen Bertahun-tahun, Tiga Brand Smartphone Kembali Berjualan di Indonesia
Pada momen yang sama, Vice Country Director Chery Sales Indonesia, Budi Darmawan, juga menjelaskan bahwa pergeseran perilaku ini rupanya juga memengaruhi industri otomotif. Pasalnya, ia menjelaskan bahwa proses pembelian kendaraan kini bergeser ke digital.
“Anak muda kini lebih mengandalkan riset online melalui review dan rating ketimbang test drive sebelum membeli kendaraan. Mereka membandingkan fitur dan kekurangan secara mendalam sebelum memutuskan,” ujarnya.
Budi mengatakan bahwa strategi live shopping terbukti efektif menarik minat konsumen muda.
Terakhir, Vivi menutup diskusi dengan menekankan pentingnya autentisitas agar bisa lebih dipercaya.
“Diskusi ini menegaskan bahwa brand harus tampil lebih autentik dan lebih genuine secara emosional agar tetap relevan dan dipercaya Gen MZ untuk memenangkan pasar di 2026,” katanya.
Baca Juga: PPRO Raih Predikat Brand Properti Populer
Sekedar informasi, survei Populix ini dilakukan terhadap 2.122 responden Indonesia pada 15 Mei–1 Juni 2025 dan dirangkum dalam laporan What Shapes Brand Loyalty Today.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: