Setelah Absen Bertahun-tahun, Tiga Brand Smartphone Kembali Berjualan di Indonesia
Kredit Foto: Unsplash/Gilles Lambert
Tiga vendor smartphone global, yaitu Nubia (ZTE), Motorola, dan HONOR, kembali meramaikan pasar smartphone Indonesia pada 2025 setelah sempat absen selama beberapa tahun. Kembalinya ketiganya dilakukan melalui strategi produk dan ekspansi layanan berbeda untuk merebut pasar yang tumbuh hanya sekitar 2 persen sepanjang 2025 menurut sejumlah lembaga riset.
Nubia menjadi perusahaan pertama yang kembali sejak pertengahan 2024 melalui induknya, ZTE. Motorola menyusul pada 2025 setelah delapan tahun tidak lagi menjual ponsel di Indonesia. HONOR menjadi vendor terbaru yang mengumumkan comeback pada 26 Februari 2025, menandai komitmen jangka panjangnya untuk kembali berkompetisi di pasar nasional.
Pada lini produk, Nubia mengincar ceruk smartphone gaming terjangkau dan membawa seri Nubia Neo untuk memperkuat penetrasi. Motorola kembali masuk melalui segmen smartphone berharga terjangkau dengan peluncuran Moto G45 5G, diikuti model mid-range yang mengusung teknologi AI dan sertifikasi warna Pantone. Sementara HONOR datang dengan strategi berbeda dengan menghadirkan ekosistem AI lintas perangkat, mulai dari smartphone, tablet, hingga laptop.
Baca Juga: Samsung Galaxy Z Series dan Gemini AI Bantu Konten Kreator jadi Pebisnis
Senior Vice President ZTE dan Presiden ZTE Mobile Devices, Ni Fei, menjelaskan bahwa perusahaan menargetkan generasi muda melalui pendekatan gaya hidup.
Misi perusahaan mereka adalah menjadi merek teknologi yang paling memahami gaya hidup anak muda dengan menyediakan produk yang beragam dan mengekspresikan identitas mereka.
Di sisi lain, HONOR tidak hanya menonjolkan produk smartphone. Pada MWC 2025, perusahaan mengumumkan transformasi bisnis ke arah ekosistem AI yang terintegrasi. Pendekatan ini diwujudkan melalui fitur seperti Magic Portal, AI Eraser 2.0, AI Cutout, AI Outpainting, dan AI Translate, yang ditujukan untuk mempermudah aktivitas harian pengguna.
President of HONOR South Pacific, Justin Li, menilai teknologi AI menjadi pembeda dalam penerimaan pasar Indonesia. “Sepanjang 2025, fitur AI Imaging di HONOR 400 menjadi salah satu yang paling menonjol. Teknologi seperti AI Image-to-Video, AI Eraser 2.0, AI Cutout, dan AI Outpainting menjadi fitur sangat digemari karena mampu menghasilkan potret berkualitas tinggi sekaligus membuka ruang kreasi yang lebih luas bagi pengguna dalam membuat konten,” kata Justin Li.
Untuk mengakselerasi penetrasi pasar, HONOR juga memperluas jaringan ritel. Perusahaan mengoperasikan HONOR Experience Store di Gandaria City, Bintaro XChange, Cibinong City Mall, dan Emporium Pluit Mall, serta bersiap membuka gerai di Surabaya. Selain akses pembelian, lokasi tersebut menawarkan konsultasi produk dan layanan pasca-penjualan dalam satu area.
“Kami juga mengutamakan pengalaman yang nyaman dan menyeluruh. Contohnya, HONOR Experience Store di Gandaria City tidak hanya menghadirkan rangkaian produk lengkap, tetapi juga menyediakan pusat layanan resmi dalam satu area. Pendekatan one-stop solution ini memudahkan konsumen untuk eksplorasi, pembelian, sekaligus mendapatkan dukungan purna jual tanpa harus berpindah tempat,” ujar Justin Li.
Baca Juga: Pemerintah Minta Apple Bantu UMKM Tembus Pasar Global
Selain membuka gerai ritel, HONOR mengoperasikan 12 Authorized Service Center di berbagai wilayah dan menyediakan layanan Postal Service untuk perbaikan via pos bagi wilayah yang belum memiliki pusat layanan.
Dengan strategi tersebut, ketiga vendor yang comeback mencoba memanfaatkan momentum peningkatan permintaan smartphone meski laju pertumbuhan pasar masih terbatas. Persaingan diperkirakan semakin ketat karena masing-masing brand mengandalkan keunggulan berbeda: harga terjangkau untuk Nubia, kombinasi segmen budget dan mid-range untuk Motorola, serta ekosistem AI terpadu untuk HONOR.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement