Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bahlil Jelaskan Posisi BBM, LPG dan Kelistrikan Nasional Jelang Nataru

        Bahlil Jelaskan Posisi BBM, LPG dan Kelistrikan Nasional Jelang Nataru Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah menjamin ketersediaan energi nasional dalam kondisi aman menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Meski sebagian wilayah di Sumatera masih dalam tahap pemulihan pascabencana, stok bahan bakar minyak (BBM), LPG, hingga pasokan listrik secara umum dilaporkan berada di atas cadangan minimum nasional.

        Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa fokus pemerintah saat ini terbagi antara pengamanan stok Nataru dan percepatan pemulihan infrastruktur energi di daerah terdampak bencana, khususnya di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

        "Kita sama-sama tahu bahwa kondisi Nataru di tahun 2025 ini berbeda dengan kondisi Nataru sebelumnya. Karena kita kena musibah bencana di Sumatera khususnya di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Dan hampir sebagian besar energi kita tersita betul, kita mempergunakan seluruh kekuatan bangsa dalam membantu saudara-saudara kita yang kena musibah di sana," ujar Bahlil dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/12/2025).

        Ketahanan Stok BBM dan LPG

        Bahlil merinci, ketahanan stok BBM untuk berbagai jenis kendaraan berada dalam posisi sangat aman. Untuk Pertalite (RON 90), stok tersedia hingga 19 hari ke depan, melampaui cadangan minimum nasional.

        Baca Juga: Tinjau Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya, BPH Migas Pastikan Pasokan BBM Terjaga

        "Perlu kami menyampaikan bahwa untuk urusan BBM, bensin dulu ya, Pertalite untuk RON 90 yang subsidi, alhamdulillah itu di atas cadangan minimum nasional, 19 hari. Cadangan minimum kita kurang lebih sekitar 17 sampai 18 hari, ini kita di atas cadangan nasional, 19 hari," jelas Bahlil.

        Sementara itu, untuk BBM non-subsidi, stok RON 92 berada di atas 23 hari dan RON 95 di atas 31 hari. Bahlil menegaskan bahwa tim dari Pertamina, BPH Migas, maupun ESDM telah bekerja apik dalam mengawal pasokan ini.

        "Kita tidak pengin saudara-saudara kita yang menjalankan Natal dan Tahun Baru itu terjadi pertanyaan apakah ada bensin atau tidak. Termasuk badan-badan usaha swasta. Jadi enggak ada lagi alasan, ini barang semua sudah ada," tegasnya.

        Untuk sektor gas, Bahlil melaporkan stok LPG nasional berada pada posisi 12,17 hari. "Jadi LPG pun clear, enggak ada masalah," imbuhnya.

        Pemulihan Kelistrikan di Sumatera

        Terkait pasokan listrik, secara nasional dilaporkan dalam kondisi normal dengan cadangan energi primer untuk pembangkit di atas 10 hari. Namun, tantangan besar masih dihadapi di wilayah Aceh akibat kerusakan infrastruktur pascabencana. Bahlil menjelaskan bahwa pasokan listrik di Banda Aceh telah kembali normal, namun masih ada kendala di empat kabupaten.

        Baca Juga: PLN Berhasil Pulihkan Pasokan Listrik di Banda Aceh, Sistem Kelistrikan Aceh Kini Berangsur Normal

        "Di Aceh ada empat kabupaten yang masih nyalanya di bawah 50 persen. Kabupaten apa itu? Aceh Tamiang, Bener Meriah, Gayo, sama Aceh Tengah. Ini terjadi Bapak Ibu semua karena bukan karena mesin listriknya yang—bukan karena power plant-nya yang tidak bisa tersuplai, tetapi terjadi karena infrastruktur kita yang belum terselesaikan di lapangan untuk tegangan rendah," ungkap Bahlil.

        Ia menambahkan bahwa di wilayah tersebut masih dilakukan pemadaman bergilir karena faktor keselamatan dan kondisi alam.

        "Ini yang kami jujur sekali lagi berusaha semaksimal mungkin dari tim PLN, dari tim ESDM, TNI-Polri, masyarakat semua kita berusaha untuk bekerja sama bergandengan tangan berkolaborasi untuk melakukan percepatan, tapi memang alam kitalah yang membuat seperti itu," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Djati Waluyo

        Bagikan Artikel: