Kredit Foto: Uswah Hasanah
Menjelang akhir tahun 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada sembilan perusahaan yang masuk dalam pipeline penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Hingga 19 Desember 2025, BEI mencatat total 26 perusahaan telah mencatatkan saham dengan dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp18,11 triliun.
Data BEI menunjukkan, sembilan perusahaan yang berada dalam pipeline IPO tersebut berasal dari beragam sektor, dengan dominasi perusahaan berskala aset besar. Berdasarkan klasifikasi POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat enam perusahaan dengan aset di atas Rp250 miliar, dua perusahaan aset skala kecil dengan aset di bawah Rp50 miliar, serta satu perusahaan aset skala menengah dengan aset Rp50 miliar hingga Rp250 miliar.
Dari sisi sektoral, pipeline IPO BEI hingga pertengahan Desember 2025 mencakup dua perusahaan dari sektor Basic Materials, satu perusahaan sektor Energy, tiga perusahaan sektor Financials, satu perusahaan sektor Industrials, satu perusahaan sektor Technology, serta satu perusahaan dari sektor Transportation & Logistic. Sementara itu, tidak terdapat perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals, Consumer Non-Cyclicals, Healthcare, Infrastructures, maupun Properties & Real Estate dalam pipeline pencatatan saham tersebut.
Baca Juga: Mandiri Sekuritas Targetkan Bawa Enam Perusahaan IPO pada 2026
Selain pipeline IPO, BEI juga mencatat aktivitas pendanaan pasar modal lainnya masih berlangsung hingga akhir tahun. Untuk aksi korporasi rights issue, per 19 Desember 2025 tercatat 14 perusahaan tercatat telah merealisasikan penerbitan dengan total nilai mencapai Rp28,11 triliun. Di sisi lain, masih terdapat satu perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue yang berasal dari sektor Properties & Real Estate.
Pada instrumen surat utang dan sukuk (Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk/EBUS), BEI mencatat telah diterbitkan 178 emisi dari 79 penerbit dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp209,4 triliun. Sementara itu, terdapat 22 emisi dari 15 penerbit EBUS yang masih berada dalam pipeline hingga 19 Desember 2025, dengan sebaran sektor terbesar berasal dari sektor Energy dan Financials.
Baca Juga: Antrean IPO di BEI Masih Padat Jelang Akhir Tahun
Komposisi pipeline EBUS tersebut meliputi lima penerbit dari sektor Financials, empat dari sektor Energy, dua dari sektor Infrastructures, serta masing-masing satu penerbit dari sektor Basic Materials, Consumer Non-Cyclicals, Industrials, dan Properties & Real Estate. Adapun sektor Technology, Healthcare, Transportation & Logistic, serta Consumer Cyclicals belum tercatat dalam pipeline EBUS hingga periode tersebut.
Capaian dan pipeline tersebut mencerminkan aktivitas pasar modal domestik yang tetap berjalan hingga penutupan tahun, dengan minat penghimpunan dana melalui saham, surat utang, dan aksi korporasi lainnya yang tersebar di sejumlah sektor utama perekonomian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: