Kredit Foto: Dok. Kemenpar
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berkolaborasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dalam pengembangan sports tourism Indonesia.
Kolaborasi tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (Memorandum of Understanding/MoU) antara Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir di Auditorium Wisma Kemenpora, Jakarta, Senin (22/12/2025).
Baca Juga: Menko Airlangga Bertemu USTR, Berhasil Capai Kesepakatan Ini dalam Perdagangan Resiprokal
Menpar menegaskan bahwa Nota Kesepahaman ini menjadi landasan kerja sama kedua kementerian dalam merancang dan melaksanakan program serta kegiatan yang mengintegrasikan pengembangan olahraga dengan penguatan pariwisata nasional.
“Nota Kesepahaman ini menjadi dasar penting untuk mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur olahraga, penyelenggaraan event olahraga di destinasi wisata, serta penguatan koordinasi dan perencanaan lintas sektor. Dengan sinergi ini, pengembangan sports tourism dapat dilakukan secara lebih terarah, efisien, dan memberikan dampak nyata,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Selasa (23/12).
Ruang lingkup Nota Kesepahaman mencakup peningkatan kapasitas sumber daya manusia kepemudaan, keolahragaan, dan pariwisata; pembudayaan olahraga melalui promosi dan kampanye olahraga di destinasi pariwisata; serta pengembangan pemasaran pariwisata dan kegiatan wisata olahraga melalui penyelenggaraan event berskala nasional dan internasional di berbagai destinasi.
Selain itu, kerja sama juga meliputi pengembangan dan promosi industri olahraga dan pariwisata; pemanfaatan serta pengembangan sarana dan prasarana olahraga sebagai daya tarik destinasi wisata; pertukaran dan pemanfaatan data serta informasi; serta bentuk kegiatan lain yang relevan sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing kementerian.
Menteri Pariwisata Widiyanti menilai bahwa dalam konteks pengembangan produk pariwisata, sports tourism memiliki potensi besar sebagai salah satu pengungkit pertumbuhan pariwisata Indonesia.
Sports tourism diyakini memberikan dampak multidimensi, mulai dari mendorong pergerakan wisatawan, memperpanjang lama tinggal, hingga menggerakkan rantai ekonomi lokal yang melibatkan sektor akomodasi, transportasi, kuliner, dan UMKM.
“Sports tourism juga membawa dampak sosial yang positif, seperti mendorong gaya hidup sehat, memperkuat interaksi sosial, serta menumbuhkan kebanggaan masyarakat terhadap destinasi wisata di daerahnya,” kata Widiyanti.
Salah satu contoh pengembangan sports tourism berbasis event adalah penyelenggaraan Pocari Sweat Run 2025 di Lombok.
Kegiatan yang diikuti sekitar 9.000 peserta tersebut mencatat sekitar 70 persen peserta berasal dari luar Lombok dan mampu menghasilkan dampak ekonomi sebesar Rp85,5 miliar.
Capaian ini membuka peluang besar bagi pengembangan berbagai event olahraga lainnya, seperti lari, bersepeda, triathlon, yoga, hingga festival wellness di berbagai destinasi.
Menteri Pariwisata Widiyanti menambahkan bahwa peluang tersebut sejalan dengan program prioritas Kementerian Pariwisata, yakni Pariwisata Berkualitas, dengan salah satu fokus pada pengembangan wellness tourism, termasuk di dalamnya wellbeing melalui penerapan gaya hidup sehat.
“Ke depan, kami melihat potensi besar untuk mengombinasikan wellness, sport, serta music and culture dalam satu rangkaian event berbasis pengalaman yang kuat dan berkelanjutan,” ujar Menteri Pariwisata.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menyampaikan bahwa transformasi yang tengah dilakukan di Kementerian Pemuda dan Olahraga tidak dapat berjalan optimal tanpa dukungan lintas sektor. Oleh karena itu, sinergi dengan Kementerian Pariwisata menjadi langkah strategis dalam pengembangan olahraga, khususnya di destinasi wisata.
“Mudah-mudahan kolaborasi ini dapat menjadi contoh yang baik bahwa ketika kementerian bekerja bersama, kita dapat menghasilkan sesuatu yang berdampak positif bagi Indonesia, sejalan dengan arah dan cita-cita Presiden,” ujar Erick Thohir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya