WE Online, Jakarta - PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) belum melakukan perhitungan secara menyeluruh mengenai dampak material atau musibah kebakaran yang melanda pabriknya.
Dalam keterangan akhir pekan lalu, pihak manajemen menyebutkan perseroan saat ini menghentikan kegiatan produksi sampai dengan proses evakuasi selesai dilakukan.
Kebakaran menyebabkan area produksi aerosol tidak bisa digunakan. Asumsi awal kebakaran dipicu oleh ledakan gas. Namun, penyebab kebakaran yang terjadi Jumat pagi lalu masih diinvestigasi oleh pihak berwajib.
Pihak manajemen PT Mandom Indonesia menginformasikan jumlah korban meninggal dunia akibat kebakaran menjadi enam orang dan melukai 52 orang lainnya.
"Karyawan kami atas nama Febriani meninggal dunia dengan kondisi luka bakar lebih dari 50 persen," kata Presiden Direktur PT Mandom Indonesia Tbk Muhammad Makmun Arsyad.
Makmun mengatakan Febriani meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) pada Minggu pagi.?Ia mengungkapkan terdapat lima korban meninggal dunia yang di lokasi kejadian dan seorang meninggal dunia di rumah sakit.
Jumlah korban luka terdapat 53 orang yang menjalani perawatan pada 10 rumah sakit di wilayah Jakarta dan Bekasi Jawa Barat, namun seorang korban telah diperbolehkan pulang ke rumah.
Makmun menuturkan Tim "Disaster Victim Identification" (DVI) Polda Metro Jaya telah mengambil sampel "Deoxyribose Nucleic Acid" (DNA) kelima korban tewas kebakaran di lokasi kejadian dan keluarga yang mengaku orang tua korban.?Ia menegaskan keamanan dan prosedur operasional pabrik sesuai standar yang telah ditetapkan.
"Tidak ada yang salah dengan standar keamanan, semua keamanan sudah sesuai dengan standarnya," tegas Makmun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: