WE Online, Jakarta - CEO Snapcart Reynazran Royono optimis aplikasi yang diluncurkannya hari ini akan tetap optimal, meskipun nantinya bisa muncul aplikasi yang meniru Snapcart.
"Kompetisi itu pasti akan keluar (muncul), yang unik dengan Snapcart bukan hanya ritel online semata dengan cashback dan struk, tapi banyak komponen lainnya seperti big data?dan itu yang akan mempersulit pesaing," sebutnya kepada Warta Ekonomi di Plaza Kuningan, Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Royono melanjutkan aplikasi miliknya tidak hanya dibangun berdasarkan platform teknologi semata, namun juga melibatkan hubungan dengan sejumlah brand seperti Nestle maupun Loreal.
"Kita bekerja sama dengan brand luar seperti Nestle dan Loreal. Begitu juga ada brand lokal seperti Cimory, Wardah, dan akan meningkat seiring waktu," sambungnya.
Sementara itu, Direktur Unit Bisnis Confectionery dari Nestle Rully Gumilar tak menampik pihaknya tengah melakukan tes pasar bersama Snapcart. Ke depannya, lanjutnya, Nestle tidak menutup kemungkinan akan memperbanyak jumlah produknya di Snapcart.
"Kerja sama ini sukarela dan potensinya cukup besar. Jadi, kita kerja sama ke depan tidak menutup kemungkinan akan ada produk yang lain," sebutnya.
Snapcart sendiri dibuka untuk publik pada akhir bulan Juni 2015, tanpa pemasaran. Sejak pertama kali diperkenalkan Snapcart dengan cepat menaiki peringkat Google App Store secara organik hingga menempati 20 aplikasi belanja papan atas. Saat ini Snapcart sudah ada lebih dari 12.000 kali di-download.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo