WE Online, Jakarta - Jelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir tahun ini, masyarakat diimbau untuk tidak terlalu khawatir menghadapinya.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memberikan keynote speech dalam Tempo Economic Briefing 2016 di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Selasa (17/11/2015).
"Selalu orang khawatir-khawatir. Sebenarnya apa yang dikhawatirkan? Dengan siapa kita bersaing? Kita tidak sedang bersaing dengan Singapura dan Malaysia dan yang lain karena kita pasti lebih untung," kata JK.
JK menjelaskan MEA yang akan segera berlaku nanti malah dapat memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak terlalu khawatir menyambut pemberlakuan pasar bebas tersebut terutama terkait dengan serbuan tenaga kerja asing (TKA) yang akan masuk ke Indonesia.
"Tidak ada sejarah di dunia ini tenaga kerja? dari negara yang tinggi pendapatannya menyerbu bekerja ke negara? yang rendah pendapatannya. Selalu terbalik di mana selalu tenaga kerja datang dari negara yang rendah gajinya ke negara yang tinggi gajinya," ujarnya.
Dalam acara tersebut, turut hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hermanto Dardak.
Bahkan, menurut JK, yang lebih memungkinkan terjadi adalah perginya para tenaga kerja profesional Indonesia ke negara-negara ASEAN lainnya sebab pendapatan yang akan diterima pasti akan lebih tinggi dibandingkan bekerja di Indonesia.
"Jadi, nanti yang terjadi profesional kita kerja ke Malaysia, Thailand, tidak akan terjadi dokter mereka ke sini. Pasti? dokter kita yang tertarik ke sana," jelasnya.
JK menambahkan bahwa apabila sekarang ada tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia maka itu merupakan bagian dari investasi asing. Saat ini banyak perusahaan menanamkan modalnya di dalam negeri, tentu beberapa tenaga kerja ahli akan dibawa, namun jumlahnya tidak banyak.
"Jangan berpikir tenaga asing mengambil lapangan kerja kita. Tidak ada cerita itu karena itu bagian dari investasi. Setiap masuk satu orang (tenaga kerja ahli asing) membuka 100 lapangan pekerjaan baru. Jadi tidak banyak juga yang masuk untuk menutup pekerjaan orang Indonesia. Mereka juga ada batasan syarat-syaratnya," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo