WE Online, Jakarta - Anak raja media global Rupert Murdoch, James Murdoch, akan kembali menjadi CEO lembaga penyiaran Sky, hampir empat tahun setelah ia dipaksa untuk meninggalkan karena skandal penyadapan telepon.
"Dewan telah menunjuk James Murdoch untuk menggantikan Nicholas Ferguson sebagai CEO," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip dari laman Channel NewsAsia di Jakarta, Sabtu (30/1/2016).
Pada tahun 2011 Rupert Murdoch menolak tawaran pengambilalihan Sky yang sahamnya ia miliki sebanyak 39% dalam kontroversi kemarahan para korban atas penyadapan oleh tabloidnya, the News of the World.
Tabloid tersebut ditutup dan mantan editornya, Ribka Brooks, ditangkap karena dicurigai terlibat tetapi kemudian dibersihkan dari semua tuduhan pada tahun 2014. Tahun lalu ia diangkat untuk mengepalai Rupert Murdoch News di Inggris yang memiliki koran The Sun, The Times, dan The Sunday Times.
Saat ini James Murdoch menjabat sebagai CEO dari 21 Century Fox dan merupakan pewaris dari kepemilikan media internasional milik ayahnya. Setelah putus sekolah dari Harvard pada tahun 1995 James Murdoch menciptakan label hip hop nya sendiri, "Rawkus," yang kemudian dibeli oleh perusahaan ayahnya, News Corp. Ia berhasil mengelola divisi musik News Corp dan kemudian pindah ke Hong Kong untuk mengelola TV Star.
Ayahnya menunjuk James sebagai CEO British Sky Broadcasting pada tahun 2003 yang sekarang bernama Sky. Penunjukannya di usia 30 sebagai CEO televisi satelit Inggris membuatnya menjadi CEO termuda dalam sejarah FTSE 100. Dia kemudian mengundurkan diri pada 4 April 2012 di tengah tekanan yang meningkat mengenai skandal penyadapan oleh News of the World.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: