Uber Habiskan US$ 1 Miliar Per Tahun untuk Rebut Pangsa Pasar China
WE Online, Jakarta - CEO Uber Technologies Inc Travis Kalanick mengatakan bahwa selama satu tahun di China perusahan telah menghabiskan lebih dari US$ 1 miliar akibat persaingan sengit melawan rivalnya, Didi Kuaidi.
Diketahui, valuasi Uber setelah mengantongi US$ 1 miliar pada putaran pendanaan terbaru telah mencapai lebih dari US$ 8 miliar, tetapi perusahaan belum melihat keuntungan yang maksimal di China akibat persaingan yang ketat dengan Didi Kuaidi yang mendukuki peringkat pertama di negeri Tirai Bambu tersebut.
"Kami sudah profitabel di Amerika Serikat, tapi kami kehilangan lebih dari US$ 1 miliar per tahun di China," ujar Kalanick kepada platform teknologi Kanada, Betakit, seperti dikutip dari lamanChannel NewsAsia di Jakarta, Sabtu (20/2/2016).
Ia menambahkan, "Kami memiliki kompetitor sengit sehingga belum profitabel di setiap kota di mana mereka berada, tapi mereka memiliki pangsa pasar di sana."
Seperti diketahui, Uber dan Didi Kuaidi yang didukung oleh raksasa teknologi China Tencent Holdings dan Alibaba Group Holding telah menghabiskan dana dalam jumlah sangat besar demi mendapatkan pangsa pasar di China dengan bertaruh pada perkembangan pasar internet China yang akan menjadi terbesar di dunia.
Perang pendanaan antara Uber dan Didi Kuaidi telah meningkat selama beberapa bulan terakhir. "Saya lebih suka membangun daripada menggalang dana. Tapi jika saya tidak turut serta dalam penggalangan dana ini, saya akan kalah oleh orang lain yang membeli pangsa pasar," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: