Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Peduli Sampah, Sido Muncul Sosialisasikan Stiker Rumah Pedulli Lingkungan

        Warta Ekonomi -

        WE Onlline, Jakarta - Perusahaan Jamu dan Farmasi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk kembali menunjukan kepedulianya terhadap persoalan sampah. Kali ini Sido muncul melalui produk Tolak Linu Herbal meluncurkan iklan layanan masyarakatdengan tema ?Lakukan Hal Sederhana dengan Cinta yang Besar?. Peluncuran iklan yang dilakukan di sentra pemulung, jalan KH Naim III, Cipete Jakarta Selatan ini dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Walikota Jakarta Selatan Tri Kurniadi dan Kepala Dinas KebersihanDKI Jakarta Isnawa Adji, Selasa (12/04/2016)

        Iklan yang dibintangi oleh penyanyi Tantri ?Kotak? ini menceritakan di rumah tinggalnya dipasang stiker?Rumah Peduli Lingkungan?, yang berarti dirumah ini sudah tersedia tempat sampah yang memisahkan sampah organik, dan sampah non organik dengan menggunakan label yang jelas supaya tidak tertukar.

        Iklan ini mengajak masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah dapur sebelum dibung. Sehingga sampah ini kelak dapat dilakukan pengolahan lebih lanjut seperti untuk kompos bagi sampah organik. Sementara sampah non organik seperti kertas, kaleng, dan plastik dapat dengan mudah diambil oleh para pemulung. ?Ini artinya selain menciptakan lingkungan bersih kita secara langsung juga sudah membantu meningkatkan penghasilan para pemulung. Dan pemulung saya yakin akan senang mengangkat sampah kita, karena sampah kita sudah dipisahkan antara sampah organik dan non organik,? kata Irwan Hidayat, Direktur Utama PT Sidomuncul Tbk.

        Menurut Irwan penerapan Siker Rumah Peduli Sampah ini akan dimulai di perumahan kawasan Cipete Jakarta Selatan, dan akan terus di perluas ke derah lainya seprti di Semarang dan Surabaya. ?Saya yakin bila cara seperti ini berhasil dilakukan atau kesadaran masyarakat makain tumbuh untuk memilah sampah rumahnya maka persoalan sampah yang selama ini menjadi beban pemerintah akan berkurang bahkan hilang sejalan dengan program Pemerintah Bebas Sampah 2020,? uajrnya,

        Kekuatiran Irwan bukan tanpa alasan, pasalnya saat ini volume sampah nasional kita per hari sudah mencapai 200.000 ton dimana 70% nya merupakan sampah domestik. Dari jumlah itu diketahui sebanyak 30.000 ton adalah sampah non organik namun karena sampah ini tercampur aduk dengan sampah organik maka hanya sepertiga nya atau 10.000 ton saja yang dapat didaur ulang.

        Senada dengan Irwan, Menteri Siti megatakan, ?Sampah seharusnyadapat dikelola dalam arti bernilai ekonomi, misalnya bagai mana sampah menjadi energi listrik, ini sedang kita diuji coba di beberapa provinsi.?

        Menurut menteri Siti, agar sampah dapat bernilai ekonomi maka harus dilakukan pemisahan, sikap ini harus tumbuh menjadi sikap hidup keseharian dari masyarakat kita menjadi budaya. ? Sekarang sampah plastik dibebani pada konsumen untuk bayar, ke depanya kita bersama Kementerian keuangan sedang mengkajibagai mamana plastik ini dibebani juga pada perodusen . artinya produsen yang menggunakan kemasan plastik akan dikenakan pajak atau cukai kemasan. Tujuanya untuk mendorong produsen mengurangi penggunaan kemasan plastik dan mengganti dengan kemasan ramah lingkungan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sufri Yuliardi
        Editor: Sufri Yuliardi

        Bagikan Artikel: