Tantangan Berat Presiden Baru Brazil Pasca-Pemakzulan
Oleh: ,
WE Online, Jakarta - Presiden sementara Brasil, Michel Temer menghadapi tantangan yang luar biasa besar setelah memulai pemerintahan barunya pada hari Jumat (13/5/2016) menggantikan Dilma Rousseff, yang diberhentikan dari jabatannya selama 180 hari.
Presiden berusia 75 tahun itu harus menyelamatkan perekonomian terbesar di Amerika Latin tersebut dari resesi terburuk sejak tahun 1930-an, kemungkinan besar dengan memangkas sistem pensiun dan anggaran kesejahteraan sosial yang sangat ditentang, namun hal tersebut pasti akan memicu demonstrasi.
Masalah penting lainnya yang harus ia tangani adalah virus Zika, yang telah menyebabkan kelahiran cacat dan mempengaruhi ribuan keluarga di negara bagian miskin di Brazil timur laut.
Selain itu, pemerintah juga telah kehilangan kepercayaan dari rakyat karena skadal korupsi besar dalam pemerintahan yang juga melibatkan dirinya. Ia harus memenangkan kembali kepercayaan rakyat yang yakin bahwa hampir semua politisi termasuk dia sendiri, telah memperkaya diri dengan uang rakyat.
Olimpiade yang tinggal beberapa bulan lagi juga merupakan tugas besar yang harus ia kerjakan, sementara pendahulu dan bekas sekutu yang kini menjadi musuhnya, Dilma Rousseff, masih tinggal di istana presiden dan tengah mengumpulkan pendukung dengan mengatakan ia adalah korban kudeta pimpinan Temer.
Mengutip VOA di Jakarta, Rabu (18/5/2016) Alexandre Barros, seorang konsultan yang berkantor di Brasilia, mengatakan bahwa kombinasi semua faktor ini sangat berat. Semua orang tidak suka dengan situasi tersebut tapi tidak seorangpun tahu apa yang harus dilakukan.
Demi 200 juta rakyat di negara tersebut dan semua negara Amerika Selatan yang kekayaannya terkait dengan perekonomian Brazil, semua orang berharap Temer tahu apa yang akan dilakukannya.
Untuk membantu mengatasi krisis ekonomi yang mengalami resesi terburuk dalam beberapa dekade terakhir, Temer memilih seorang anggota kabinet, Menteri Keuangan Henrique Meirelles yang sangat dihormati karena menjabat sebagai pemimpin Bank Sentral pada tahun-tahun jaya dari 2003-2010. Temer mendapat pujian atas keputusannya tersebut.
Rousseff berkeras ia tidak bersalah dan bertekat untuk melawan, sementara Senat melangsungkan proses terkait isu tersebut yang bisa memakan waktu hingga enam bulan. Jika Senat memutuskan untuk memecat Rousseff, Temer akan menyelesaikan masa jabatannya hingga tahun 2018.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement