Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Biar Kondusif, Presiden Baru Brasil Bersih-bersih Polisi dan Militer dari Loyalis Jair Bolsonaro

Biar Kondusif, Presiden Baru Brasil Bersih-bersih Polisi dan Militer dari Loyalis Jair Bolsonaro Kredit Foto: Reuters/Adriano Machado
Warta Ekonomi, Brasilia -

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan pada Kamis (12/1/2023), anggota pasukan keamanan terlibat dalam kerusuhan akan dibersihkan. Dia berjanji menyingkirkan pendukung presiden sebelumnya, Jair Bolsonaro.

"Banyak yang terlibat di kalangan polisi militer. Ada banyak orang dari angkatan bersenjata yang terlibat. Saya yakin pintu istana dibuka untuk orang-orang ini masuk, karena saya tidak melihat pintunya rusak," kata Lula.

Baca Juga: Ada Rencana Kudeta di Brasil? Begini Respons Pemimpin-pemimpin Negara Amerika Latin

Lula kembali menegaskan kritik terhadap tentara karena tidak melakukan apa pun untuk mencegah perkemahan pendukung Bolsonaro yang berusia dua bulan di luar markasnya. Mereka menuntut militer untuk membatalkan hasil pemilihan Oktober.

Ribuan demonstran yang menyerukan kudeta militer untuk menggulingkan Lula dan mengembalikan kekuasaan Bolsonaro menyerbu Mahkamah Agung, Kongres, dan istana kepresidenan pada 8 Januari.

Pasukan polisi yang bertanggung jawab atas keamanan publik di ibu kota Brasil tidak menghentikan massa yang bergerak maju ke gedung tersebut. Beberapa terlihat di gambar media sosial sedang berswafoto dan mengobrol dengan para demonstran.

Beberapa polisi antihuru hara akhirnya membubarkan massa dengan gas air mata dan menangkap sekitar 1.800 pengunjuk rasa setelah Lula memerintahkan pemerintah federal untuk campur tangan dalam keamanan lokal. Gubernur Brasilia dan sekutu Bolsonaro Ibaneis Rocha termasuk yang pertama disalahkan atas penyimpangan keamanan.

Rocha diskors dari jabatannya oleh Hakim Agung Alexandre de Moraes usai kerusuhan terjadi. Hakim juga memerintahkan penangkapan kepala keamanan dan kepala polisinya.

Menurut seorang saksi Reuters, batalion pasukan yang ditugaskan untuk menjaga istana presiden juga tidak menanggapi sampai perusuh masuk dan menghancurkan istana.

Empat staf yang sedang bertugas dari kantor Penasihat Keamanan Nasional (GSI) dengan cepat kewalahan di dalam istana presiden dan kantor mereka digeledah. Mereka menyaksikan pengunjuk rasa menendang pintu yang telah diperkuat menuju kantor Lula tetapi gagal masuk.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: