WE Online, Jakarta - Era transformasi digital di mana pertukaran data dan informasi terjadi dengan sangat cepat dan terbuka mengakibatkan ledakan unstructured data.
Hal ini mendorong bisnis untuk membeli lebih banyak server NAS tradisional yang justru semakin menyulitkan proses manajemen direktori file, backup, dan meningkatnya risiko downtime. Ledakan data ini tidak dapat diakomodir oleh sistem NAS tradisional karena keterbatasan prosesor tradisional dan kinerja komputasi software di luar kemampuannya. Untuk itu Pure Storage, vendor solusi flash storage memperkenalkan inovasi terbarunya yakni FlashBlade.
Flasbade merupakan inovasi flash storage terbaru dari Pure Storage yang didesain untuk menyimpan data yang sangat besar dan memerlukan performa cepat namun minim biaya dan kompleksitas sehingga memudahkan dan menyederhanakan konektivitas.
FlashBlade yang berjalan dalam platform network-attached storage (NAS) ini mampu men-deliver multi-petabyte-scale data dengan konektivitas sebesar 40 Gigabit Ethernet (GbE) dan biaya kurang dari $1 per pengunaan sebesar 1 GB. Solusi ini menargetkan data dengan tingkat komputasi yang tinggi dan aplikasi berbasis cloud seperti bioinformatics, cyber security, desain dan simulasi, kegiatan forensik, dan internet of things.
"Volume unstructured data terus membludak dengan pertumbuhan tercepat di data center dan cloud sebanyak 500 quadrillion file setiap tahunnya di dunia. Industri lantas dihadapkan dengan tantangan ketika solusi network-attached storage (NAS) tradisional dan server berbasis open source tidak mampu mengakomodir ledakan data tersebut. Sebagai penyedia solusi infrastruktur TI, Central Data Technology menjawab tantangan tersebut melalui produk berkualitas milik Pure Storage yang mampu menghadirkan high performance dan high availability sehingga data perusahaan dapat tersedia secara cepat," Suzan Zhang, Presiden Direktur PT Central Data Technology.
Selain FlashBlade, Pure Storage juga menampilkan produk unggulannya yaitu FlashArray/M10. Solusi yang berjalan dalam sistem storage area network (SAN) memiliki kemampuan pemrosesan data 10x lebih cepat, dengan ruang penyimpanan 10x lebih luas namun hemat energi jika dibandingkan dengan metode penyimpanan data terdahulu.
Solusi ini sangat sesuai dengan beban kerja yang membutuhkan performa tinggi seperti server virtualization, desktop virtualization (VDI), database (OLTP, real-time analytics) dan cloud computing.
Produk ketiga adalah FlashStack Converged Infrastructure, solusi flash storage yang mengkolaborasikan komputasi, network, storage, hardware dan virtualisasi ke dalam satu arsitektur yang terintegrasi sehingga proses pengimplementasian dapat berjalan lebih cepat dengan biaya lebih murah dan risiko yang rendah. FlashStack CI menyajikan performa dan reliability dalam menjalankan aplikasi bisnis yang bersifat kritikal.
Suzan menambahkan sebagai leading all-flash storage vendor versi Gartner, Pure Storage menawarkan solusi yang mampu mengurangi biaya pembelian storage hingga 50% dan biaya manajemen hingga 90% serta menjadi satu-satunya solusi flash storage yang mengusung konsep evergreen di mana pelanggan tidak perlu membeli perangkat baru setiap tiga tahun sekali dan cukup meng-upgrade perangkat lama untuk pemakaian jangka waktu panjang hingga lebih dari 10 tahun.
Adopsi flash mengalami peningkatan tiap tahunnya akibat semakin tingginya permintaan pasar akan media penyimpanan yang memiliki kapasitas besar dan kecepatan yang tinggi dan harga yang lebih ekonomis. Riset Gartner dan Stifel mencatat pasar untuk all-flash storage array meningkat dengan signifikan sebesar 91% dari $548 million di periode kuartal empat tahun 2014 menjadi $1.05 billion di kuartal empat tahun 2015.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement