Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Microsoft Akuisisi LinkedIn Senilai US$26 Miliar

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Microsoft, perusahaan software terbesar di dunia membeli situs jejaring berbasis profesional LinkedIn senilai lebih dari US$ 26 miliar secara tunai. Raksasa software tersebut akan membayar US$ 196 untuk setiap lembar sahamnya.

Ben Wood, kepala penelitian di CCS Insight, mengatakan bahwa kesepakatan tersebut akan memberikan akses Microsoft ke jaringan sosial profesional terbesar di dunia dengan lebih dari 430 juta anggota di seluruh dunia.

CEO Microsoft Satya Nadella menyatakan bahwa ia telah lama mengagumi LinkedIn. Kesamaan misi antara Microsoft dan LinkedIn, untuk memberdayakan manusia dan perusahaan, membuat kedua perusahaan tersebut sepakat untuk berjalan bersama.

Nadella juga menambahkan bahwa dengan kesepakatan baru tersebut Microsoft berambisi untuk menemukan kembali produktifitas dan proses bisnis melalui layanan perangkat lunak komersialnya, Microsoft Office 365 dan Dynamics. Selain itu, kedua perusahaan tersebut diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan LinkedIn.

"Bagaimana orang-orang bisa menemukan pekerjaan, membangun keterampilan, menjual, menemukan pasar dan menyelesaikan pekerjaan, tentu semua ini membutuhkan sebuah koneksi profesional. Tim LinkedIn berhasil mengembangkan bisnis fantastis yang bisa menghubungkan seluruh kalangan profesional di dunia," kata Nadella.

Kombinasi antara LinkedIn dan Office 365 akan memungkinkan pengalaman baru yang lebih cerdas dan tetap menyenangkan. Rencananya, Microsoft akan memonetisasi layanan ini baik secara perorangan maupun organisasi dengan cara berlangganan dan iklan tertarget.

Akuisisi tersebut merupakan kali ketiga Microsoft membeli perusahaan dalam jumlah yang besar, setelah Skype pada 2011 senilai US$ 8,5 miliar dan Nokia senilai US$ 7,2 miliar pada tahun 2013. Meski telah dibeli Microsoft, Jeff Weiner akan tetap menjadi CEO LinkedIn dan bertanggung jawab untuk melapor kepada CEO Microsoft Satya Nadella.

"Hari ini adalah momen re-founding bagi LinkedIn. Saya melihat peluang yang luar biasa untuk anggota dan pengguna, dan tak sabar untuk mendorong kerjasama bisnis baru ini," ungkap Reid Hoffman, chairman LinkedIn seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Rabu (15/6/2016).

Ia mengharapkan kesepakatan yang harus disetujui oleh regulator di AS, Uni Eropa, Kanada dan Brasil tersebut dapat menghemat biaya tahunan sebesar US$ 150 juta pada tahun 2018. Saham LinkedIn melonjak 47 persen, dari US$ 61,50 menjadi US$ 192,60 di bursa New York setelah pengumuman kesepakatan.

Saham di perusahaan, yang tercatat pada Mei 2011, telah jatuh lebih dari 40 persen tahun ini. Sementara itu saham Microsoft turun 2,6 persen menjadi US$ 50,16.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: