Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertagas Resmikan Pesantren Khusus Guru Tahfidz di Karawang

Warta Ekonomi, Jakarta -

Program Pembibitan Penghafal Al-Qur'an (PPPA) Daarul Qur'an (Daqu) membuka pesantren baru di Desa Cinta Asih, Kecamatan Pangkalan, Karawang, Jawa Barat. Pengasuh Pesantren Daarul Qur'an Ustadz Yusuf Mansur didampingi Presiden Direktur Pertamina Gas (Pertagas) Hendra Jaya meresmikan pesantren ini, Selasa (21/6/2016).

Presiden Direktur Pertagas Hendra Jaya mengatakan pihaknya sangat bersyukur karena telah diajak berpartisipasi dalam memberikan donasi untuk operasional pesantren ini.

"Insya Allah keikutsertaan kami bisa menjadi ladang amal," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (22/6/2016).

Menurut Hendra, para pekerja Pertagas yang tergabung dalam Badan Dakwah Islam (BDI) Pertagas mendukung penuh ide Ustadz Yusuf Mansur yang ingin mendirikan Pesantren Tahfidz yang lebih advance.

"Keberadaan pesantren ini penting karena bisa mencetak kader-kader yang berkualitas. Untuk itu, BDI Pertamina Gas menyatakan dukungannya dalam mewujudkan generasi yang bermanfaat bagi bangsa dan agama," ujarnya.

Pada kesempatan ini, Hendra menyerahkan bantuan dana operasional awal pesantren sebesar Rp100 juta. Selanjutnya untuk tahap awal, Pertamina Gas telah berkomitmen memberikan bantuan bagi 50 santri selama lima tahun senilai Rp1 miliar.

Penandatangan nota kesepahaman kerja sama ini ditandatangani oleh Andri Alfian selaku Ketua BDI Pertagas serta Muhammad Anwar Sani selaku Direktur Utama Yayasan Daarul Qur'an Nusantara.

Sementara itu, Ustadz Yusuf Mansur mengatakan pesantren ini nantinya menghasilkan guru-guru tahfidz untuk dikirim ke seluruh desa-desa di seluruh Indonesia. Ia menjelaskan Pesantren Daqu ini berbeda dengan Pesantren Daqu sebelumnya. Pesantren yang berdiri di atas tanah seluas hampir tiga hektar ini mensyaratkan santri untuk memiliki kualifikasi telah hafidz (hafal) Al-Qur'an 30 Juz.

"Mereka nantinya akan dididik, mulai dari metodologi untuk menjadi guru-guru tahfidz," paparnya.

Ustadz Yusuf Mansur mengatakan bahwa berbasis kualifikasi tersebut, pesantren ini tak semata rumah untuk belajar agama. Akan tetapi, pesantren ini juga bisa menjadi rumah produksi, distribusi, bahkan rumah mode dan lainnya.

"Untuk tahap awal, kami didik 50 anak muda terbaik selama lima tahun di sini," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: