Bank asal Amerika Serikat (AS), JP Morgan Chase, melaporkan laba kuartalan melampaui ekspektasi berkat pertumbuhan kredit dan penekanan pada biaya operasional.
Sementara, laba bersih turun sedikit di bawah prediksi menjadi US$6,2 miliar dalam tiga bulan yang berakhir hingga akhir Juni, dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar US$ 6,29 miliar. Sementara, pada kuartal sebelumnya, keuntungan bank telah turun 6,7 persen.
"JP Morgan Chase terus menunjukan performa yang baik di semua bisnis utama kami," kata CEO Jamie Dimon sebagaimana dikutip BBC di Jakarta, Jumat (15/7/2016).
"Kami melihat kinerja yang mendasari kuat, dengan catatan deposito konsumen (naik 10%), kredit volume penjualan kartu (naik 8%), volume pengolahan merchant (naik 13%) dan pertumbuhan kredit inti yang luas (naik 16%) - khususnya di hipotek dan perumahan komersial. Di luar energi, baik grosir dan kredit konsumen kualitas tetap sangat baik," tambahnya dalam sebuah pernyataan.
"JP Morgan terus melaksanakan dengan sangat baik di lingkungan yang keras," kata analis Evercore ISI Glenn Schorr.
JP Morgan adalah yang pertama dari bank-bank besar AS yang melaporkan hasil kuartal kedua, dan yang pertama sejak Inggris meninggalkan Uni Eropa.
"Sepanjang ketidakpastian baru-baru ini dan turbulensi di pasar, kami terus berada di sana untuk klien kami - yang solid dan teguh untuk memenuhi kebutuhan mereka, melakukan transaksi dan menyediakan likuiditas," kata Dimon.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement