Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said melepas Patriot Energi angkatan kedua yang akan dikirim ke daerah-daerah terpencil di Indonesia dengan tugas mengembangkan energi baru terbarukan (EBT).
"Para sarjana terbaik Indonesia ini direkrut dalam tahap yang kompetitif bukan saja secara akademik tapi juga sikap. Mereka menjadi pendamping masyarakat di daerah-daerah terpencil, mereka menjadi tangan dan mata untuk energi," kata Sudirman saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Sabtu (16/7/2016).
Dia mengatakan salah satu tugas yang diemban Patriot Energi adalah bersinergi bersama PT PLN, kementerian/lembaga terkait dan masyarakat untuk merintis atau merawat jaringan kelistrikan di daerah-daerah sasaran. Jaringan listrik tersebut umumnya adalah jenis pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Kemampuan akademik Patriot Energi, kata dia, sangat dibutuhkan karena para sarjana dan insinyur ini harus melakukan riset di daerah sasaran dengan mengelola dan mencatat data.
Di desa-desa terpencil, mereka juga akan mengidentifikasi masalah, membantu masyarakat dan memfasilitasi proyek Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) agar bisa dicapai dan tepat sasaran, melakukan perkembangan pembangunan depot listrik, diesel bahkan berupaya memenuhi sejumlah permintaan masyarakat sesuai kompetensi Patriot Energi secara proporsional.
"Mereka telah disiapkan menjadi kader yang siap bertindak di tempat yang sulit dari berbagai akses. Untuk mendapatkan honor bulanan, bahkan beberapa dari mereka harus menginap karena perjalanan yang jauh dari fasilitas pengambilan honor dan kembali ke desa pada hari berikutnya. Tugas para kader ini berat karena banyak kebutuhan di lapangan untuk menangani gangguan-gangguan teknis di lapangan," kata Sudirman.
Sebanyak 85 duta energi tersebut disebar di 105 desa seluruh Indonesia yaitu 26 di desa di pulau Sumatera, 24 (Kalimantan), 25 (Sulawesi) dan 30 (kawasan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua).
Proses seleksi Patriot Energi angkatan kedua tersebut cenderung lebih ketat dari sebelumnya. Dari 500 pemuda-pemudi peserta seleksi dipilih 85 orang untuk terjun ke daerah terpencil. Di antara mereka terdapat pemuda-pemudi dari Patriot Energi angkatan pertama sebanyak 17 anak angkatan pertama dan 20 calon pegawai Kementerian ESDM.
Peserta angkatan pertama ditempatkan kembali di desa yang sama untuk menyelesaikan sosialisasi lanjutan dan 20 peserta calon pegawai Kementerian ESDM ditempatkan di daerah perbatasan Papua dan lokasi yang tingkat kesulitannya lebih tinggi. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement