Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wow! Total Defisit BPJS Kesehatan Capai Rp18 Trliun

Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan  masih harus menanggung defisit . Bahkan hingga akhir tahun ini diperkirakan akan mengalami defisit sebesar Rp 6,8  triliun. Dengan demikian BUMN yang bertugas mengelola sektor kesehatan ini  telah mengalami defisit sekitar Rp. 18 triliun sejak tahun 2014.

“Akumulasi dari 2014 hingga 2016 defisit sebesar Rp. 18 triliun,”Kata Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Risiko BPJS Kesehatan , Mundiharno kepada Warta Ekonomi saat menghadiri kongres  Indonesian Health Economic Association (InaHEA) kongres yang ketiga dengan tema ‘ The Economics of Preventive Health Program ,Tobbaco and Health Equity Under JKN Policy’ di Ballroom Amartapura, The Alana Hotel & Convention Centre, Yogyakarta, Kamis malam (28/7).

Ia mengatakan kembali terjadinya defisit karena penerimaan yang diterima BPJS Kesehatan lebih kecil daripada pengeluaran. Penerimaan  dalam konteks JKN dimana unsur pertamanya adalah  iuran. Iuran ini mengalami underprice atau dibawah perhitungan.

 Faktor kedua terkait bauran kepesertaan dimana banyak yang mendaftar menjadi peserta adalah yang sakit atau”over selection” khususnya untuk peserta pekerja penerima upah (PPU) yang  jumlahnya cuma 9,5% dan iurannya 8,86% dari total . Tetapi menyerap biaya hampir 29%.

 “Hampir sepertiga biaya adalah untuk yang terkait PPU  padahal iurannya tidak sampai 10% .Ini yang menjadi soal,”tambahnya.

Sementara itu dari  sisi pengeluaran masih didorong oleh tarif yang masih tinggi . Hal lainnya yakni  biaya yang dikeluarkan BPJS Kesehatan  sebagian besar untuk catastrophic.” Problem utama defisit itu disini,” tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: