Ketua Umum Prabowo Mania Immanuel menilai PDIP Perjuangan hendaknya menilai Jokowi dari kaca "Indonesia Soekarno" yaitu sebagaimana puisi yang ditulis Soekarno yang berjudul "Aku Melihat Indonesia.
Dalam puisi itu, Soekarno tidak melihat warna politik, tidak membeda-bedakan anak bangsa dari sisi mendukung siapa untuk menjadi pemimpin/Presiden. Bahkan tak membedakan partai politik.
"Maka seharusnya juga PDI Perjuangan melihat/menilai/memperlakukan Jokowi sebagai Presiden (Kepala Negara), tanpa embel-embel partai mana yang sekarang didukung Jokowi," kata Immanuel, Ketua Umum Prabowo Mania, dalam siaran pers, di Jakarta, Sabtu (18 Mei 2024).
Ia menyayangkan kenapa Jokowi selaku Kepala Negara, tidak diundang dalam agenda Rakernas PDI Perjuangan akhir bulan Mei 2024 ini, dan ia tak setuju dengan pendapat dari pengamat politik Adi Praytino bahwa itu merupakan pertanda bahwa hubungan antara Jokowi dengan PDI Perjuangan, sudah berakhir.
"Menurut saya, yang namanya hubungan, ada naik-turun, ada pasang-surut. Jadi kondisi pada rentang waktu tertentu, tak bisa dijadikan kesimpulan untuk selamanya. Terlalu dini menyimpulkan bagaimana hubungan mereka ke depan. Kita tentu berharap akhirnya menjadi baik lagi," tandas Noel.
Noel yakin, hubungan PDI Perjuangan dengan Jokowi, seperti hubungan anak dan orangtua, pada akhirnya akan baik lagi. Bahwasanya ada naik-turun, itu sesuatu yang lumrah dalam hubungan antarmanusia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement