Kemampuan finansial rata-rata masyarakat Indonesia mengalami perkembangan yang cukup baik dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari naiknya jumlah kelas menengah saat ini yang salah satunya berdampak pada tingginya angka pembelian mobil.
Kebanyakan masyarakat membeli mobil dengan cara kredit di perusahaan pembiayaan. Hal ini dipilih karena mengangsur adalah satu-satunya cara agar bisa memiliki mobil, namun masih dapat memenuhi pos-pos keuangan lainnya meski pada akhirnya tak jarang di tengah jalan mengalami kesulitan membayar angsuran karena berbagai hal. Akhirnya, kita pun meminjam uang atau bahkan menjual mobil kepada orang lain.
Mobil yang masih dalam masa angsuran tentunya memiliki asuransi karena biasanya asuransi sudah dijual sepaket oleh perusahaan pembiyaan. Inilah alasan sebabnya ada banyak pihak yang berkepentingan dalam sebuah mobil yang dibeli secara kredit.
Untuk itu, segala kegiatan yang berhubungan dengan mobil tersebut sebagai insurable interest harus diketahui perusahaan pembiayaan maupun asuransi. Sebagai contoh, mobil yang masih kredit lalu dijual kepada orang lain harus diberitahukan sebelumnya kepada perusahaan pembiayaan.
Hal ini mutlak dilakukan untuk menjaga keamanan mobil karena nama pemegang polis asuransi pun akan berubah sesuai nama pemilik yang baru. Jadi, jika mobil tersebut hilang maka pemilik yang baru masih bisa melakukan klaim ke perusahaan asuransi terkait.
Sebaliknya, jika kegiatan jual beli tersebut tidak dilaporkan ke perusahaan pembiyaan maka perusahaan asuransi tidak memiliki kewajiban untuk mengabulkan klaim atas kerugian yang menimpa mobil tersebut. Hal ini secara jelas terdapat dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI), yaitu sebuah peraturan resmi yang dikeluarkan oleh regulator.
Dalam PSAKBI Bab IV pasal 10 dinyatakan bahwa "apabila kendaraan bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungjawabkan beralih kepemilikannya dengan cara apapun, polis ini berakhir dengan sendirinya setelah sepuluh hari kalender sejak tanggal pengalihan kepemilikan tersebut, kecuali apabila penanggung memberikan persetujuan secara tertulis untuk melanjutkan pertanggungan".
Sebagai pelanggan, tentu kita tidak ingin hal itu menimpa kita dan menimbulkan kerugian yang lebih besar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meneliti membaca PSAKBI dan memahami setiap poin yang ada di dalamnya.
Agar lebih pasti, bagi pelanggan dan calon pelanggan Garda Oto bisa menanyakan secara langsung kepada petugas Garda Oto melalui Call Garda Akses di nomor 1 500 112 atau bisa mengunjungi 18 gerai Garda Center yang banyak tersebar di pusat-pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia untuk mendapatkan peace of mind dalam hidup.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement