Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie menegaskan, pembangunan atau perluasan Bandara Nunukan masih terkendala dengan belum dibebaskannya lahan untuk perpanjangan runway.
"Kemungkinan kesepakatan antara Bupati Nunukan dan Dirjen Perhubungan Udara yang telah ditandatangani akan sulit dilaksanakan sehubungan masih adanya lahan yang belum dibebaskan," ujar dia di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Rabu (10/8/2016).
Adapun lahan yang dibutuhkan yang belum dibebaskan Pemda Kabupaten Nunukan untuk pengembangan bandara adalah sekitar 150X500 meter namun sangat kesulitan soal anggaran makanya meminta Pemprov Kaltara turun tangan.
Hanya saja, permintaan Pemkab Nunukan tersebut masih dalam tahap pertimbangan karena perlu dipelajari terlebih dahulu sehubungan dengan daerah itu mengalami defisit anggaran pada APBD 2016.
Oleh karena itu, Pemkab Nunukan sangat kesulitan membebaskan lahan tersebut makanya untuk sementara fasilitas umum yang dimiliki bandara direnovasi terutama terminal karena kelihatan sangat kumuh dan kotor, kata Irianto Lambrie.
"Kondisi Bandara Nunukan ini kelihatan kumuh karena catnya telah terkelupas yang dibiarkan begitu saja," kata dia seraya meminta kepada Pemkab Nunukan agar dana perbaikan dapat dianggarkan melalui APBD 2017 nanti.
Ia menilai, apabila Bandara Nunukan dibiarkan demikian maka kesannya bagi tamu-tamu yang datang menjadi tidak baik sementara pihaknya selalu berusaha tampil dengan keramahtamahan baik pula.
Irianto Lambrie mengatakan, pengembangan Bandara Nunukan terkendala dalam waktu dekat ini akibat Pemkab Nunukan kesulitan dana untuk membebaskan lahan itu karena mengalami defisit anggaran.
"Untuk merealisasikan perngembangan bandara (Nunukan) dalam waktu dekat ini sebagaimana kesepakatan bersama Pemkab Nunukan dengan Dirjen Perhubungan Udara akan terkendala akibat masih adanya lahan yang belum dibebaskan," sebut dia. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Advertisement