Konsumsi bahan pokok di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), sangat besar, hal ini terlihat dari masyarakat Kota Ternate yang menghabiskan paling sedikit 1 ton per dua hari dari barang yang masuk di pasar.
"Bahkan, dengan semakin banyak tingkat konsumsi masyarakat, barang yang masuk di pasar tidak hampir dua minggu barang-barangnya telah habis," kata Ketua Pemasok Kota Ternate, Mas Nur di Ternate, JumatĀ (2/9)
Ia menambahkan, karena bahan kebutuhan pokok ini merupakan bahan konsumsi utama, maka cepat habis. Untuk itu diharapkan agar produk-produk lokal agar tetap dikembangkan, biar hasil produksinya terus meningkat.
Sedangkan, untuk konsumsi kol saja di Kota Ternate mencapai 50 ton atau setara 200 sampai 300 karung per 2 hari, sama halnya dengan wortel yang di konsumsi masyarakat Ternate, selama dua hari mampu menghabiskan wortel sebanyak 45 ton atau sebanyak 200 karung.
Selain itu, untuk cabe keriting sendiri mencapai 1,5 ton atau sebanyak 70 karung dan cabe nona sebanyak 1 ton atau berkisar 50 karung. Sedangkan untuk bawang merah 2 sampai 3 ton perdua hari atau berkisar 100 atau 150 karung, sedangkan bawang putih sebanyak 1 sampai 2 ton, atau berkisar 50 sampai 100 karung perdua hari.
Namun, untuk hari-hari besar kebutuhan akan bahan pokok lebih meningkat lagi dibanding hari biasa, tetapi peningkatannya bisa dua kali lipat, apalagi kedepannya menyambut natal dan tahun baru ini pasti akan ada peningkatan permintaan lagi.
Sebab, hal ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat Malut, di hari-hari besar permintaan akan kebutuhan bahan-bahan pokok terus meningkat.
Untuk itu, diharapkan kepada pemerintah daerah agar bisa mendorong agar produksi petani lokal bisa lebih banyak lagi, sehingga agar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Malut, khususnya Kota Ternate.
"Karena selama ini bahan-bahan pokok banyak didatangkan dari luar Malut seperti Manado dan Surabaya," katanya.(Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait:
Advertisement