Grab Indonesia memanfaatkan telematika guna mengurangi kebut-kebutan kendaraan di jalan ibu kota Jakarta. Grab menerapkan sistem pengawasan kecepatan kendaraan yang mengacu pada data lokasi fitur GPS di smartphone untuk menganalisa dan mengoreksi perilaku mengemudi mitra pengemudinya.
Hal ini merupakan bagian dari Kampanye ‘Pilih Aman’ Grab. Kampanye ini ditujukan agar masyarakat Indonesia memilih keselamatan sebagai prioritas mereka dan mengambil langkah proaktif untuk menuntut adanya inisiatif keselamatan yang bersifat pencegahan dari penyedia layanan ojek yang mereka gunakan.
Kampanye ‘Pilih Aman’ juga menyerukan industri untuk mengikuti best practice standar keselamatan yang telah ditetapkan Grab untuk layanan ojek di Indonesia. Berbagai inisiatif dilakukan Grab guna menerapkan best practice standar keselamatan.
Grab mewajibkan 100 persen mitra pengemudi GrabBike untuk memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) motor yang berlaku. 100 persen pengemudi GrabBike juga telah mengikuti pelatihan berkendara aman, dan telah menerapkan uji berkendara aman sebagai bagian dari proses seleksi ketat bagi calon pengemudi GrabBike.
Berbagai inisiatif guna menerapkan best practice standar keselamatan untuk layanan ojek dilakukan oleh Grab. Inisiatif tersebut telah mencapai keberhasilan. Hasil utama yang menunjukkan peran Grab dalam meningkatkan keselamatan jalan di Indonesia antara lain turunannya angka kecelakaan.
Sejak diperkenalkan pelatihan berkendara aman pada bulan Maret 2016, terjadi penurunan angka kecelakaan yang melibatkan pengemudi GrabBike sebanyak 10 persen, dari bulan ke bulan (month-on-month).
Setelah Grab memanfaatkan telematika untuk mengawasi dan memberikan peringatan kepada pengemudi GrabBike yang berkendara melebihi batas kecepatan maksimum, angka kebut-kebutan juga menurun 35 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Leli Nurhidayah
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement