Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertumbuhan Digital Printing Tertekan Perlambatan Ekonomi Global

Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Perlambatan ekonomi global yang terjadi belakangan ini dipastikan memperlambat dan menekan pertumbuhan di banyak sektor perekonomian, termasuk bidang digital printing.

"Sejak terjadi perlambatan ekonomi global, profit usaha digital printing di Yogyakarta mengalami penurunan hingga 30-35 persen. Itu sangat signifikan menurunkan penerimaan dan profit industri digital printing saat ini," kata Owner Mangrove Printing Ferry Irawan, di Yogyakarta, Sabtu (24/9/2016).

Ia menjelaskan, dengan kondisi perekonomian global saat ini, penerimaan industri digital printing tidak mengalami kenaikan atau stagnan, meski sudah dicoba berbagai strategi untuk menaikkan hasilnya.

"Jadi kami sulit untuk menaikkan penghasilan, karena di Yogyakarta kompetitor berlomba-lomba menurunkan harga sehingga makin mempersempit margin keuntungan," keluh dia.

Menurut dia, hingga saat ini pihaknya memasok produk-produk digital printing ke kalangan mahasiswa untuk berbagai kegiatan, seperti seminar, pembuatan kalender, undangan pernikahan, branding mobil, roll banner, dan lain sebagainya.

Upaya menyikapi penurunan profit tersebut, jelas dia, dilakukan dengan memberikan berbagai layanan khusus.

Diantaranya adalah, memberikan layanan antrian maksimal 15 menit, yaitu saat pelanggan atau customer datang lalu mengambil kartu antrian, maka diberikan limit waktu maksimal 15 untuk mengantri.

"Jadi, sejak konsumen datang lalu mengambil kartu antrian, maka maksimal antriannya untuk bisa dilayani hanya 15 menit. Kalau lebih dari 15 menit, maka kami akan memberikan kompensasi kepada konsumen , berupa gift menarik. Itu tekad kami untuk memberikan kenyamanan kepada customer," jelas dia.

Selain itu, tambah Ferry, pihaknya juga memberikan layanan cepat, yaitu maksimal 59 menit barang pesanan customer sudah jadi.

"Layanan cepat ini tentunya juga dikenakan tarif khusus. Kalau harga normalnya Rp17 ribu per meter, maka dengan layanan cepat harganya menjadi Rp20-25 ribu per meter. Intinya, kami memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan kami," tutup Ferry. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: