Selama 10 tahun terakhir, nilai ekspor jasa global tumbuh dengan tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan sekitar 6,5% - angka yang lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan nominal PDB dunia dan nilai ekspor barang global, yang global kini berjumlah sekitar $5 triliun.
Para ekonom PwC melaporkan bahwa kontribusi dari negara-negara G7 sedikit di bawah 40% dari total nilai ekspor jasa global, dengan Amerika Serikat sebagai negara eksportir jasa terbesar. Namun, antara tahun 2010 dan 2015, tingkat pertumbuhan Jepang menjadi tertinggi (10,4%) di antara negara-negara G7 lainnya, diikuti oleh Perancis (7,7%) dan Jerman (6%). Walaupun demikian, nilai ekspor jasa Jepang masih berada di bawah AS dan Inggris.
“Namun, tingkat pertumbuhan tercepat sejak tahun 2010 justru terjadi di negara-negara E7, dengan tingkat rata-rata pertumbuhan tahunan ekspor jasa di atas 10% di seluruh negara E7. Tiongkok menjadi negara eksportir jasa terbesar di antara negara-negara E7, dengan tingkat rata-rata pertumbuhan ekspor jasa tahunan sebesar 14,3 % sejak tahun 2010 meskipun India (15,2%) dan Turki (15,2 %) menjadi negara berkinerja tertinggi. Dan, Indonesia diproyeksikan untuk mengalami pertumbuhan nominal PDB pada 2016 dan seterusnya,” kata Irhoan Tanudiredja, Senior Partner PwC Indonesia dalam keterangan tertulis yang diterima Redaksi Warta Ekonomi di Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Melihat sektor di balik pertumbuhan tersebut dengan lebih dekat mengungkapkan beberapa perkembangan yang menarik. Barret Kupelian, Senior Economist PwC, mengatakan, “Semakin pentingnya renminbi Tiongkok di pasar global disertai dengan pertumbuhan sektor jasa keuangan, mengisyaratkan bahwa jasa keuangan akan memainkan peran yang penting seiring dengan membaiknya keseimbangan ekonomi Tiongkok.
“Di India, ekspor jasa perjalanan – atau pengeluaran dalam bidang pariwisata – tumbuh lebih pesat dibandingkan dengan ekspor jasa secara keseluruhan. Dibandingkan dengan negara-negara E7 lainnya, catatan statistik kunjungan wisatawan India cenderung masih tertinggal, namun saat ini pariwisata India sedang berada di posisi yang baik dengan tingkat pertumbuhan yang relatif pesat, baik dari segi jumlah kedatangan internasional maupun pengeluaran saat berwisata.”
Lalu, bagaimana dengan perkembangan perdagangan jasa global? Saat ini, pembicaraan tentang Perjanjian Perdagangan Jasa sedang berlangsung, sebuah perjanjian global yang melibatkan 23 anggota Organisasi Perdagangan Dunia, termasuk UE. Dengan menciptakan kesepakatan seputar negosiasi, perjanjian ini dinilai akan memberikan dorongan yang diperlukan bagi ekspor jasa dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement