Produsen mobil listrik Amerika Serikat, Tesla, melaporkan kenaikan tajam dalam pengiriman mobil di kuartal ketiga. Sebagaimana diketahui, hingga saat ini Tesla belum menghasilkan keuntungan sama sekali.
Mengutip BBC di Jakarta, Selasa (4/10/2016), perusahaan mengatakan telah mengirimkan 24.500 unit kendaraan di kuartal ketiga, melonjak 70 persen dari kuartal kedua serta lebih dari dua kali lipat dari jumlah kendaraan yang dikirimkan pada periode yang sama tahun 2015. Tesla juga mengkonfirmasi target produksi sebesar 50.000 unit kendaraan selama paruh kedua 2016.
Pengumuman tersebut datang di tengah kecaman dari perusahaan setelah sistem autopilot-nya dikaitkan dengan beberapa kecelakaan. Fitur autopilot membuat kendaraan secara otomatis berpindah jalur dan bereaksi terhadap lalu lintas.
Dalam insiden terpisah, Tesla dipaksa untuk memperbarui perangkat lunaknya setelah peneliti dari China menyusup ke sistem operasi dari mobil listriknya. Para peneliti dari jarak jauh memanipulasi sistem rem pada Tesla ketika sedang bergerak dari jarak 12 mil (19km), serta berhasil membuka pintu mobil tanpa menggunakan kunci.
Pada bulan Agustus, Tesla melaporkan kerugian sebesar US$ 293 juta yang menandakan kerugian selama tiga belas kuartal berturut-turut. Kendati demikian, Tesla tetap bersikeras untuk memproduksi 50.000 unit kendaraan Model S dan Model X pada semester kedua tahun ini. Selain itu, laporan penjualan untuk periode April hingga Juni mencapai US$ 1,3 miliar, meleset dari perkiraan analis sebesar US$1,6 miliar.
Tesla menyatakan bahwa setengah dari produksinya selama kuartal kedua terjadi dalam empat pekan terakhir dalam satu kuartal. Namun, mereka juga mengklaim bahwa terdapat ketepatan dalam produksi 50.000 kendaraan model S dan Model X selama paruh kedua dalam tahun ini.
Pada kuartal kedua, Tesla juga telah menyelesaikan desain Model 3 yang rencananya akan mulai diproduksi sebelum akhir tahun. Model 3 merupakan upaya Tesla untuk meningkatkan daya tarik pasar dengan kendaraan yang lebih terjangkau. Diperkirakan harga awal Model 3 akan dibanderol sebesar US$35.000.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement