Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi memiliki harapan besar kepada Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) untuk ikut mendukung kemajuan ekonomi kaum muslimah. Ia mengatakan bahwa saat ini banyak pengusaha dari Malaysia yang membeli produk Indonesia khususnya Sumut lalu diberi label atau merek negara jiran tersebut.
"Kondisi ini sangat memprihatinkan karena tak hanya merugikan para perajin kita, juga tidak jarang produk tersebut kembali dijual ke tanah air," katanya di Medan, Selasa (4/10/2016).
Gubsu juga tak memungkiri kalau masyarakat Indonesia lebih menyukai produk yang berlabel luar negeri, padahal sebagian produk tersebut merupakan produk Indonesia sendiri. Oleh karena itu, ia?mengatakan bahwa inilah momen untuk memajukan atau mengawal produk/kerajinan Indonesia.
"Saya sangat berharap bahwa IPEMI bisa mengawal produk Indonesia, seperti mukena, jilbab, atau produk usaha kecil dan menengah lainnya," ujarnya.
Untuk itu, Gubsu memberi aperiasi yang cukup besar dengan terbentuknya IPEMI yang akan menjadi pelindung produk dalam negeri.
Sementara Ketua IPEMI Yulidar mengatakan IPEMI adalah untuk meningkatkan peran dan kontribusi yang berkepribadian Indonesia dan berakhlkul karimah.
"Insya Allah kami akan meningkatkan kesejahteraan kaum muslimah juga mengawal produk kita agar tidak dibajak negara lain," katanya.
Yulidar juga menjelaskan hal ini sesuai dengan visi dan misi yakni meningkatkan kesejahteraan ekonomi muslimah dan masyarakat Indonesia khususnya Sumut. "Kami tak hanya meningkatkan tali silaturahmi sesama kaum muslimah juga fokus untuk meningkatkan kesejahteraan?mereka. Salah satunya usaha salon muslimah dan kerajinan juga kuliner," ujarnya.
Karena, menurut Yulidar, sudah saatnya kaum muslimah diberdayakan terlebih mereka yang memiliki keahlian yang nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam ke depannya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement