Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Stok Ikan Melimpah, Menteri Susi Ingin Nelayan Bidik Zonasi Penangkapan

Stok Ikan Melimpah, Menteri Susi Ingin Nelayan Bidik Zonasi Penangkapan Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan kini saatnya nelayan membidik zonasi penangkapan yang ada di berbagai wilayah perairan Republik Indonesia karena stok perikanan sedang dalam keadaan melimpah.

"Banyaknya ikan di perairan Indonesia merupakan kesempatan emas bagi nelayan Indonesia untuk membidik zonasi penangkapan yang tepat," kata Menteri Susi dalam keterangan tertulis, Senin (10/10/2016).

Dia mengungkapkan, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa akibat keberhasilan pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal yang telah dilakukan, biomassa ikan meningkat.

Untuk itu, Menteri Kelautan dan Perikanan juga mengemukakan bahwa kesempatan bagi nelayan untuk melaut dan pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mempermudah perizinannya.

Dalam sejumlah kesempatan lainnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan biomassa laut Indonesia meningkat pesat sehingga beragam jumlah spesies ikan di kelautan juga semakin banyak karena suksesnya penanggulangan pemberantasan pencurian ikan di kawasan perairan Indonesia. "Kita berhasil meningkatkan biomassa," kata Menteri Susi di Jakarta, Kamis (22/9).

Menurut Susi, dengan melalui teknologi citra satelit pada saat ini sudah sangat luar biasa sehingga bisa diketahui tingkat kesuburan laut di kawasan perairan mana saja di dunia.

Menteri Kelautan dan Perikanan mengemukakan, kebijakan reformasi sektor perikanan yang dicanangkan dan dilakukan olehnya juga telah membuat jumlah stok ikan di perairan nasional juga melesat.

Sebagaimana diketahui, kajian terbaru Komisi Nasional Pengkajian Sumber Daya Ikan di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP RI) meningkat dari 6,5 juta ton pada 2011 menjadi 9,9 juta ton saat ini.

Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan pemberantasan pencurian ikan di kawasan perairan Indonesia juga berimbas pada peningkatan produksi tepung ikan nasional.

"Ketersediaan tepung ikan yang di produksi di dalam negeri mengalami peningkatan sehingga impor tepung ikan mengalami penurunan," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto.

Menurut Slamet Soebjakto, apabila hal tersebut terus berlanjut, perlahan tapi pasti, tepung ikan nasional akan makin banyak digunakan industri pakan ikan.

Selain itu, kata dia, untuk meningkatkan pendapatan pembudidaya, khususnya pembudidaya ikan air tawar, juga perlu dilakukan terobosan dalam penyediaan pakan.

"Untuk menjawab tantangan tersebut, KKP menggulirkan Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari). Gerpari akan mendorong terbentuknya kelompok pakan ikan mandiri (Pokari) yang terpisah dari kelompok pembudidaya," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: