Anggota Komisi VII DPR Inas Nasrullah menyebut ditunjuknya Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM merupakan keputusan yang terlalu dipaksakan. Diketahui pada siang hari ini Presiden Jokowi telah menunjuk mantan Menteri Perhubungan itu menggantikan posisi Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan. Sementara itu, mantan Menteri ESDM Archandra Tahar menduduki posisi Wakil Menteri (Wamen) ESDM.
"Saya merasa kaget kelihatan banget dipaksakan," kata Inas saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (14/10/2016).
Politisi Partai Hanura ini menyebut bahwa Jonan tidak mempunyai pengalaman dibidang Energi, dengan dilantiknya Archandra masuk ke posisi Wamen, tampak begitu jelas upaya Jokowi untuk tetap memasukan Archandra kembali di Kementerian ESDM.
Kendati demikian, lewat cara yang terkesan dipaksakan ini, Jokowi dinilai hanya memberikan kesempatan kepada Jonan cuma jadi "boneka-nya" Archandra. Karena doktor lulusan University of Texas A & M itu lebih paham masalah energi dan sumber daya mineral ketimbang Jonan.
Selain itu, Inas juga mempertanyakan dikembalikannya Jonan dalam Kabinet Kerja, menurutnya, posisi Jonan yang dicopot dari Menteri Perhubungan seharusnya bisa menjadi bukti bahwa kinerja Jonan memang tidak becus. Belum lagi mengurusi masalah ESDM lebih kompleks ketimbang di Kementerian Perhubungan.
"Kan di-reshuffle dari Menteri Perhubungan kemarin. Harusnya itu bisa jadi bukti. Kalau sekarang kejadiannya seperti pas waktu Jero Wacik menjadi Menteri ESDM, itu hanya boneka dari Wamennya," pungkas Inas.
Jokowi, lanjut Inas, dinilai terlalu berlebihan memberikan kesempatan kepada Archandra sebagai Wamen, sebab kapasitasnya belum teruji mengelola Kementerian ESDM. Dia lebih setuju jika Archandra menempati posisi sebagai Kepala SKK Migas terlebih dahulu sebelum menjalankan tugas di Kementerian ESDM.
"Tempatkan dulu di SKK Migas, beres-beresin dulu, buktikan dulu. Baru periode selanjutnya diangkat menjadi menteri, jangan buru-buru," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement