Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasar Mobil Bekas secara Online di Sumatera Melesat 59,79%

Pasar Mobil Bekas secara Online di Sumatera Melesat 59,79% Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penjualan mobil bekas di Indonesia justru terus menunjukan perkembangannya. Hal ini berbanding terbalik jika menilik penjualan mobil baru yang tumbuh stagnan akibat pelemahan ekonomi.

Riset Divisi penelitian dan pengembangan (Litbang) Carmudi Indonesia (www.carmudi.co.id) pada awal kuartal IV 2016 menemukan bahwa Provinsi Sumatera Utara menjadi provinsi dengan angka unit pemilik pasar mobil bekas tertinggi se-Indonesia. Presentase kenaikan jumlah mobil bekas yang dijual di area Sumatera periode September hingga Oktober meningkat hingga 59,79%.

Riset yang dilakukan oleh Litbang Carmudi ini berdasarkan database online terbaru yang dikumpulkan setiap bulan. Dibandingkan bulan lalu terjadi penambahan sebanyak 600 unit mobil bekas yang dipasarkan secara online di kawasan Sumatera Utara. Jika dibandingkan Kota Jakarta, dari sisi volume memang Sumut masih kalah, tapi dari sisi pertumbuhan mobil bekas tiap bulannya Jakarta stabil bertambah 30% saja.

Data riset Carmudi ini juga menunjukan bahwa pulau Jawa bukan lagi satu-satunya area yang memiliki pasar jual beli mobil bekas yang menjanjikan. Namun di Provinsi Sumatera, Carmudi melihat adanya potensi yang sangat besar untuk bisnis jual beli mobil bekas setelah provinsi-provinsi yang ada di pulau Jawa.

Menurut CEO Carmudi Indonesia, Subir Lohani pertumbuhan mobil bekas di Pulau Sumatera terjadi karena pendapatan daerah yang tinggi dari sektor perkebunan dan pertambangan.

"Menurut pengamatan kami perputaran mobil di Pulau Sumatera sangat cepat. Dengan kendala daerah yang sangat luas membuat platform online jadi solusi untuk membantu proses jual beli kendaraan di pulau itu," jelas Subir di Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Secara spesifik untuk Pulau Sumatera, kontribusi Kota Medan masih sangat besar, tercatat di kota itu, jumlah dealer mencapai angka sekitar 250 showroom. Dengan populasi dealer mobil bekas sebanyak 70% terpusat di satu kawasan yakni, kawasaan jalan Nibung Raya dan 30% sisanya tersebar.

"Melihat besarnya potensi pasar mobil bekas tersebut membuat kami juga menyasar kawasan Sumatera. Tidak hanya Medan yang potensial, kota seperti Pekanbaru juga sangat menjanjikan karena perputaran mobil sangat cepat di sana. Bayangkan satu dealer mobil bekas di Pekanbaru rata-rata memiliki kapasitas 150 hingga 200 unit," tambah Subir.

Adapun merek dan tipe mobil bekas di Sumatera Utara yang paling banyak dijual, yakni merek Toyota masih mendominasi penjualan yang sebesar 37% diikuti Honda (13%), Suzuki (12%), Daihatsu (10%) dan merek lain (28%). Dengan tipe MPV masih mendominasi sebesar 70%, diikuti SUV (20%), sisanya tipe sedan dan city car.

Peminat mobil bekas pun hampir tak pernah surut, selalu ramai. Hal tersebut dibenarkan oleh pihak lembaga pembiayaan. Seperti diakui Branch Manager BCA Finance untuk region Medan, Bayu Kurniawan Putra "Kalau peminat mobil bekas di sini sih selalu ada, selalu ada marketnya. Dengan adanya kawasan khusus penjualan mobil bekas membuat proses jual beli kendaraan menjadi sangat mudah di kota ini."

Selain kota Medan, pertumbuhan terbesar kedua untuk pasar mobil bekas adalah Kota Bekasi. Dalam riset yang dilakukan Carmudi Indonesia, Bekasi memiliki pertumbuhan mobil bekas sebesar 53,72%. Kemudian kota berikutnya adalah Bogor dengan angka pertumbuhan mobil bekas 50,68%.

Untuk Kota Bogor, berdasarkan survei yang dilakukan Carmudi terdapat 150 dealer mobil bekas dengan 10 showroom terbesar dan potensial memberikan pengaruh terhadap penjualan mobil bekas di kawasan tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: