Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BMKG Deteksi Enam Titik Panas di Sumatera

BMKG Deteksi Enam Titik Panas di Sumatera Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau berusaha memadamkan api pada lahan gambut yang terbakar di Pekanbaru, Riau, Kamis (27/7). Sulitnya sumber air di lokasi yang terbakar membuat petugas sempat kewalahan ketika proses pemadaman. | Kredit Foto: Antara/Rony Muharrman
Warta Ekonomi, Pekanbaru -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi enam titik panas (hot spot) di Sumatera.

"Terdapat enam 'hot spot', pagi ini di Sumatera. Atau jumlah titik panas yang sama dari pantauan satelit kemarin sore," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Slamet Riyadi di Pekanbaru, Minggu (23/10/2016).

Ia melanjutkan enam titik panas tersebut berada di Jambi enam titik dan di Riau satu titik.

Titik panas itu terdeketksi berdasarkan hasil analisa BMKG serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dari pantauan satelit milik NASA baik Terra maupun Aqua.

Dia berkata satu titik panas di Riau terpantau berada pada Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan.

"Tapi belum jadi titik api karena sebagian besar kabupaten/kota di Riau, dilanda kemarau basah. Atau masih berpotensi turun hujan, meski bukan musim hujan" kata Slamet.

Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau tetap berpatroli udara secara rutin memantau keberadaan titik api.

"Walau setiap hari kita terima jumlah titik api dari BMKG, tetapi patroli secara rutin tetap dilakukan," ucap Wakil Komandan Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Riau, Edwar Sanger.

Hingga Jumat (14/10), Satgas mencatat 3.810 hektare telah hangus terbakar dan menetapkan total 95 tersangka dari 74 perkara, dua kasus diantaranya diduga dilakukan oleh korporasi.

Pemerintah Provinsi Riau telah tetapkan status siaga darurat kebakaran hutan enam bulan atau terhitung mulai 1 Juni hingga 30 November 2016. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: