Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Karet Anjlok Jadi Rp2.000/Kg, Petani Heran

Harga Karet Anjlok Jadi Rp2.000/Kg, Petani Heran Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Koba -

Petani di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeluhkan harga getah karet di tingkat pedagang pengumpul yang anjlok menjadi hanya Rp2.000 per kilogram.

"Harga tidak kunjung naik, bahkan terus anjlok dan sekarang posisi harga getah karet basah atau karet harian hanya Rp2.000 per kilogram," kata Bahri, seorang petani karet di Bangka Tengah, Minggu (30/10/2016).

Ia menjelaskan, kondisi harga getah karet yang anjlok sudah terjadi cukup lama dan hingga kini tidak kunjung membaik, sementara kebutuhan pabrik karet terhadap bahan baku terus bertambah.

"Kami juga heran kenapa harga karet tidak kunjung naik, padahal kebutuhan pabrik terhadap getah karet ini terus meningkat dan itu artinya produksi barang jadi berbahan baku karet terus meningkat," ujarnya.

Ia mengatakan, dengan kondisi harga karet yang hanya Rp2.000 per kilogram membuat perekonomian keluarganya semakin terjepit jika hanya mengandalkan produksi karet. "Kalau hanya mengandalkan karet jelas tidak menguntungkan sekarang sehingga harus diimbangi dengan menanam tanaman perkebunan lainnya di antaranya lada dan sawit untuk menopang perekonomian," ujarnya.

Keluhan yang sama disampaikan Fardi. Ia menyebutkan sejak harga getah karet anjlok dirinya meninggalkan perkebunan karet dan beralih menambang bijih timah dan menanam lada.

"Saya sudah putus asa, karet benar-benar tidak bisa diandalkan lagi, sudah cukup lama harganya tidak kunjung membaik dan bahkan semakin anjlok," ujarnya.

Ia menjelaskan, harga karet sebelumnya sempat melejit hingga ke posisi Rp11.000 per kilogram untuk getah karet basah dan bahkan karet kering atau karet mingguan bisa mencapai Rp18.000 per kilogram.

"Namun kondisi harga tersebut tidak bertahan lama, kemudian terus turun hingga anjlok ke posisi harga yang benar-benar sangat jatuh sekali," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: