Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Senin (31/10/2016) kemarin menyindir pihak perbankan yang menerapkan biaya administrasi tinggi kepada nasabahnya. Tingginya biaya administrasi itu disinyalir membuat masyarakat jadi segan dan tak mau menyimpan uangnya di bank.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi XI DPR Hendrawan Supratikno mengapresiasi pernyataan Jokowi dan ucapan orang nomor satu di Republik ini mempunyai makna bahwa selama ini bank tak ubahnya seperti lembaga rentenir.
"Kita harus mencegah perbankan bermetamorfosa menjadi lembaga rentenir. Artinya, menjadi institusi penyedot daya beli dan melembagakan kemiskinan di lapisan masyarakat bawah," kata Hendrawan dalam keterangan di Jakarta, Selasa (1/11/2016).
Ketua DPP PDI Perjuangan itu meminta agar perbankan nasional mencari cara untuk keluar dari administrasi berbiaya tinggi. Salah satunya dengan menurunkan biaya transaksi untuk nasabah bank. Menurutnya, biaya administrasi yang tinggi dinilai telah merugikan tabungan masyarakat.
Bahkan, kata Hendrawan, biaya transfer yang kelewat tinggi potongannya terlalu membebani masyarakat. Selain itu pihak perbankan juga menetapkan biaya tabungan dengan bunga kredit masih tinggi.
Sebelumnya dalam sambutan di acara Ayo Menabung yang digelar OJK Jokowi meminta agar biaya administrasi bank harus diperkecil seminimal mungkin terutama untuk produk tabungan yang biasa digunakan masyarakat.
"Kadang-kadang kalau tabungan kita kecil kita tidak isi lagi tahu-tahu tabungan kita habis karena tergerus oleh biaya perbankan. Jadi, ini tolong khusus yang tabungan," ucap Jokowi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement